NETSEMBILAN.COM | SUBANG- Wakil Bupati Subang Agus Masykur Rosyadi menerima kunjungan Rektor Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) untuk menjalin kerjasama dalam bidang pendidikan dan penyerahan bantuan mesin automatic sterilizer chaber, atmospheric water generator TAS 50 dan TAS 20 dari Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) ke Pemerintah Daerah Kabupaten Subang.
Penerimaan kunjungan Rektor UPI diterima diruang rapat segitiga rumah dinas Bupati Subang, jum'at (6/11/20).
Selain bekerjasama dalam bidang pendidikan, salah satu kampus ternama di Jawa Barat itu mengenalkan salah satu karya mahasiswa-mahasiswinya dalam menciptakan mesin air minum.
Mesin yang diberi nama Atmosferik Water Generator itu dapat menghasilkan air layaknya dispenser namun tanpa harus ada galon.
Rektor UPI, Prof. Dr. M. Solehuddin, M.Pd., M.A memaparkan bahwa mesin yang Bernama Atmosferik Water Generator ini karya Universitas Pendidikan Indonesia( UPI) Bandung belum diproduksi massal.
Dalam kata yang lebih mudah, produk ini adalah dispenser udara.
Atmosferik Water Generator tersebut merupakan dispenser elektrik tanpa perlu menambahkan air galon.
Oksigen yang ada di sekitar mesin tersebut juga menghasilkan air yang cukup banyak
Mesin Atmosferik Water Generator ini dalam sehari mampu menghasilkan sedikitnya 20 sampai 50 liter air per-harinya.
Itu tergantung kadar PH udara pada saat itu, bila kadar PH-nya bagus, maka air yang dihasilkannya juga banyak.
Mesin yang mirip dengan cara kerja AC ini, juga memiliki sensor khusus, sehingga tidak ada tombol manual.
Yang ada adalah simbol sensorik berupa tulisan on-off.
Siapapun yang mau minum, hanya tinggal menadahkan gelas, sensorik akan langsung merespon dan mengucurkan air bening tak berbau, tidak berasa dan jernih, juga dingin, serasa mengambil air minum dalam lemari es.
Cara kerja mesin Atmosferik Water Genearator tersebut hampir sama dengan cara kerja mesin AC.
Bedanya, penyaringannya lebih khusus, yakni mempunyai lima filter udara, yang bisa memfilter virus, yang ukurannya paling kecil sekalipun.
Mesin buatan UPI tersebut belum dipasarkan secara massal.
Baru selesai uji coba dan hanya beberapa daerah saja di Jawa Barat yang sudah diberikan bantuan alat mesin tersebut.
Kang Akur sapaan akrab Wakil Bupati Agus Masykur mengucapkan terima kasih kepada UPI Bandung, karena telah memberikan alat-alat yang bermanfaat.
Terutama mesin yang bisa menghasilkan air minum, tanpa harus membeli galon atau isi ulang galon yang merupakan inovasi terobosan baru di bidang teknologi.
Teknologi atmospheric water generator merupakan inovasi dari UPI yang diharapkan dapat dinikmati oleh seluruh masyarakat, ternyata dari udarapun kita dapat mendapatkan air yang siap untuk dikonsumsi.
Pertemuan tersebut semoga semakin menambah sinergitas hubungan antara Pemda Subang dengan UPI dalam bidang akademisi.
Selain memberikan bantuan alat tersebut, Kunjungan Rektor UPI membahas tentang rencana membuka kampus baru di Subang dalam menunjang pendidikan di Jawa Barat.
Kampus baru tersebut memerlukan lahan sekitar 300 ha dengan lokasi antara Cipeundeuy atau Jalancagak.
Kampus UPI tersebut salah satunya diperuntukan untuk fakultas olahraga, fakultas kedokteran, pusat pelatihan dan lain-lainnya.
Subang menjadi wilayah yang strategis dan menuju kemajuan industrial dengan didukung berbagai pembangunan baik jalan tol, pelabuhan Patimban, pembukaan jalan Cipeundeuy-Serangpanjang, lingkar cagak dan kawasan industri.
Hal tersebut lebih baik lagi bila terintegrasi dengan hadirnya pusat akademisi atau pendidikan di Kabupaten Subang.
Kang Akur sangat mendukung bila UPI membuka dan membangun kampusnya di Subang.
Laporan : Jayalangit