Laporan :Ss/Fr
AWDI
Netsembilan.com-LAHAT-
Seiring Beredarnya Konflik yang di duga dana kompensasi debu transportir angkutan batubara lahat, Sumatera Selatan,Terutama dana kompensasi yang dilaksanakan oleh PPLMT kecamatan Merapi timur kabupaten lahat , Sumatera
Selatan(Sabtu- 13/11/2021)
" Aku lagi dijalan , cobo tanyo dengan Herman " Sebut Kartini , Ketua Persatuan Peduli Lingkungan Merapi Timur ( PPLMT ) Kabupaten Lahat ketika dihubungi awak media, dia enggan menjelaskan secara rinci perhal yang di duga dana kompensasi tersebut..
Menanggapi polemik dana kompensasi debu dan dugaan ketidak profesionalan Ketua PPLMT Kabupaten Lahat dalam mengelola dana kompensasi debu yg dimaksud , Camat Merapi Timur , Darmi Falentina , BA , menjelaskan bahwa pihak kecamatan tidak campur tangan dan tidak mengetahui prihal dan teknis serta Dugaan dana kompensasi yang telah dibayarkan oleh perusahaan transportir angkutan batu bara yang di peruntukkan bagi masyarakat terdampak.
" Tanyo langsung dengan dengan ibu Kartini , selaku ketua PPLMT Kabupaten Lahat , Karena kami tidak mencampuri hal tersebut , Tetapi kami mengingatkan , Harus mengakomodir kepentingan masyarakat " Jelas Camat Merapi Timur , Darni Falentina , BA .
Ditempat terpisah , Kapolres Lahat , AKBP Ahmad Gusti Hartono SIK , menanggapi kondisi situasional agar seyogyanya dana kompensasi debu digandeng dengan pihak pendata baik desa maupun kecamatan dengan merujuk data keluarga penerima manfaat sebagai data pembanding .Sehingga makna Filantropi CSR dapat menyentuh efektif bagi masyarakat penerima dana kompensasi tersebut .
" Point nomor tiga setuju " Jelas Kapolres Lahat, AKBP Ahmad Gusti Hartono SIK menerangkan kepada awak media point nomor 3 ( tiga ) yang dimaksud adalah makna Filantropi " Corvorasi "Cosial " Rhespon shibility (CSR) agar sepadan dengan keluarga penerima manfaat , sebagai pembanding agar menyentuh dan efektif bagi masyarakat penerima dana kompensasi.
Sumber : media center grup
