SUBANG - Dalam rangka memasuki musim penghujan yang tinggi dan mewaspadai bencana banjir dan longsor di wilayah kabupaten Subang, jajaran Polri, TNI, Tagana, PMI, Sapol PP, Pemadam Kebakaran, BPBD, Dishub dan unsur lainnya melaksanakan apel kesiapan tanggap bencana alam Kabupaten Subang di Lapangan Mapolres Subang. Selasa (16/11/21).
Apel dipimpin langsung oleh Kapolres Subang dan dihadiri oleh Waka Polres Subang, Kabag Ops Polres Subang, PJU Polres Subang, Kepala BPBD Subang, Kadishub Kab. Subang, Dan Sub Den Pom serta Kasi Dalops Damkar Kab. Subang.
Selain itu, Apel gelar pasukan juga di ikuti oleh Peserta Apel diantaranya 1 Kompi Kodim 0605 Subang & Sub Den Pom, 1 Kompi Personil Sat Lantas, Sat Samapta dan Gabungan Staf Polres Subang; 1 Kompi Sat Reskrim, Sat Intelkam dan Sat Narkoba Polres Subang; serta 1 Kompi Personil Sat Pol PP Kab. Subang, Dishub Kab. Subang, Damkar Kab. Subang, BPBD Kab. Subang dan Tagana Kab. Subang
Kapolres dalam arahannya menyampaikan kesiapan dirinya dan anggotanya turun terjun langsung kelokasi bencana. Apel yang kita laksanakan saat ini bermaksud untuk menunjukkan kesiapsiagaan oleh stakeholder terkait dalam meningkatkan kesiapsiagaan bencana serta meningkatkan kesadaran kewaspadaan serta masyarakat terbiasa melakukan upaya metigasi bencana menuju Indonesia tangguh bencana.
“Pandemi Covid-19 masih melanda di Indonesia termasuk Kab. Subang, kita sama-sama telah berjuang melawan bencana non alam berupa Pandemi Covid-19 sehingga Kab. Subang saat ini berada dilevel 2”, ungkap Sumarni.
AKBP Sumarni juga menjelaskan bahwa Kab. Subang merupakan daerah dengan banyak potensi bencana alam seperti banjir, tanah longsor erupsi gunung merapi, angin puting beliung bencana non alam seperti kebakaran yang rawan terjadi sewaktu waktu, kondi6 Geografis Kab. Subang mulai dari Wilayah Selatan yang merupakan pegunungan, Wilayah tengah merupakan daerah daratan rendah dan Wilayah Pantura yaitu lautan, hal ini menjadi tantangan bagi kita dalam menghadapi Potensi bencana alam.
“Salah satu kelompok yang memiliki resiko tinggi terdampak akibat dari peristiwa bencana adalah kaum ibu dan anak-anak, dimana keseharian mereka banyak berada dilingkungan pemukiman, sementara berbagai ancaman bencana dapat terjadi sewaktu-waktu, kelompok ini seharusnya dapat terlindungi, oleh karena itu penting adanya sosialisasi edukasi dan pelatihan metigasi bencana alam secara masif terhadap seluruh komponen masyarakat terutama kaum rentan korban bencana”, ucapnya.
Sumarni mengajak, “Mari kita bersama-sama bersinergi kesiapsiagaan bencana untuk menjadikan Kab. Subang menjadi Kabupaten tangguh bencana. Kesiapan dibarengi dengan kesiapan mental dengan penuh keiklasan dalam menjalankan tugasnya masing-masing”, tandas Sumarni.(Jay)