Mantan Camat Sukanagara, Kabupaten Cianjur, Dede Saputra (60) sudah 2 tahun menjalani kerjasama bisnis budidaya lebah trigona yang menguntungkan dengan PT. MBM. |
NETSEMBILAN.COM | CIANJUR - Dede Saputra (60), mantan Camat Sukanagara pensiunan Pegawai Negeri Sipil (PNS) di lingkungan Pemerintah Kabupaten Cianjur, sudah melangkah jauh untuk mengisi hari tua dengan usaha budidaya lebah trigona atau yang biasa disebut lebah klenceng oleh masyarakat luas. Tidak sampai disitu, Dede juga mengajak beberapa teman sesama pensiunan untuk budi daya lebah penghasil madu berkualitas tinggi ini.
"PNS yang sudah memasuki jelang Pensiun pun sudah banyak yang ikut serta usaha budidaya lebah lebah Trigona ini," ujar Dede Saputra saat disambangi dikediamannya di Kampung Cadot, Desa Sukamanah, Kecamatan Cugenang. Jumat (21/01/2022).
Dijelaskannya, pertama kali dirinya memulai budidaya lebah trigona dengan 10 kotak atau yang biasa disebut stuk, dengan biaya Rp. 12 juta, dengan rincian satu stuk kotak berisi ratu dan lebah trigona jantan seharga Rp. 1.200.000. Kotak stuk tersebut setiap empat bulan sekali diambil oleh pihak PT. Mahakarya Berkah Madani dan dihargai Rp. 400 ribu untuk setiap stuk.
"Sekarang saya sudah punya 100 stuk lebah trigona. Jadi setiap empat bulan sekali mendapatkan Rp. 40 juta," jelasnya.
Dede juga memaparkan, semua peternak lebah penghasil madu ini bekerjasama dengan PT. Mahakarya Berkah Madani. Sistem yang dijalani pun terbilang menguntungkan karena biaya Rp. 12 juta untuk 10 stuck atau kotak berisi lebah tersebut akan dikembalikan perusahaan apabila masa kontrak sudah selesai dan tidak dilanjutkan lagi.
"Jadi, sebenarnya saya beserta teman - teman sesama pensiunan yang lain cuma usaha pemeliharaan lebah saja. Karena modal awal akan dikembalikan bila kita menghentikan kerjasama dengan PT. MBM," papar Dede.
Untuk makanan lebah trigonanya sendiri, lanjutnya, bisa dari tumbuhan perdu atau aneka bunga yang ada disekitar. Dan makanan lebah yang disiapkan berupa getah pohon pinus dan getah buah nangka.
"Satu kelebihan dari budidaya lebah trigona ini, yaitu tidak menyengat terhadap manusia. Jadi aman untuk dibudidayakan dimana saja," tutupnya. (Ruslan Ependi)