Netsembilan.com INDRAMAYU, - Hak Interpelasi atau hak tanya anggota DPRD Kabupaten Indramayu yang diusulkan dalam sidang Paripurna DPRD mendapat berbagai tanggapan dari sejumlah elemen masyarakat
Ketua Gerakan Pemuda (GP) Ansor Kabupaten Indramayu, Edi Fauzi mengatakan interpelasi tersebut adalah hal yang biasa jangan dibuat wacana yang dramatis sehingga menimbulkan kegaduhan politik yang dapat mengganggu fokus bupati yang sedang kerja keras untuk perubahan Indramayu.
"Saha sah saja Hak Interpelasi dalam Demokrasi, tetapi jangan dibuat drama politik yang bikin gaduh dan mengganggu kerja bupati tapi ujung-ujungnya bargaining kepentingan politik, biarkan bupati fokus bekerja untuk perubahan Indramayu " ungkapnya saat ditemui disela sela kegiatan Rakercab Ansor di salah satu hotel Indramayu, Sabtu (15/1)
Edi mengatakan. Kepemimpinan Bupati Indramayu Nina Agustina saat ini baru menjabat satu tahun, hal yang wajar jika realisasi visi Indramayu Bermartabat belum maksimal.
"Dalam Waktu satu tahun ini, Bupati masih mengerjakan perencanaan anggaran pemerintahan yang sebelumnya, artinya Bupati belum punya keleluasan dalam mengimplementasikan program kerjanya," ungkapnya
Akan tetapi, lanjut Edi dalam dalam kepemimpinan Bupati Indramayu Nina Agustina sudah menunjukkan perubahan salah satunya adalah dalam penataan birokrasi, salah satunya komitmen bupati dalam rotasi mutasi tanpa transaksi. Dengan begitu rotasi mutasi pejabat lebih didasarkan pada kinerja dan kompetensi ASN bukan didasarkan wani piro sehingga birokrat betul-betul didorong untuk menjadi pelayan rakyat.
"Saya harap antar pimpinan lembaga eksekutif dan legislatif dapat terjalin komunikasi yang harmonis agar akselerasi pembangunan di Indramayu bisa terwujud untuk kemasyarakatan seluruh rakyat Indramayu". Tutupnya (Ari)