Gus Muhaimin saat mengisi orasi budaya di Bumi Ageung Cianjur. Disini Ketua DPP PKB mengungkapkan kekagumannya pada sosok priyayi sekaligus santri dalam perjuangannya melawan penjajah Belanda |
NETSEMBILAN.COM | CIANJUR - Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), H. Muhaimin Iskandar lakukan tiga kunjungan ke Kabupaten Cianjur. Kunjungan pria yang akrab disapa Gus Muhaimin ini disertai oleh Ketua Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) PKB Jawa Barat, Sampul Huda, Anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR RI) Neng Eem Marhamah Zulfa HIZ dan Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) PKB Kabupaten Cianjur, Lebih Ali Firmansyah.
Tiga tempat tersebut diantaranya adalah di Kecamatan Cikalongkulon untuk acara Bedah Rumah. Sementara di kawasan Cianjur Kota, Gus Muhaimin mengunjungi Bumi Ageung di kawasan Cikidang untuk orasi budaya dan terakhir ke Pondok Pesantren Gelar, Kecamatan Cilaku melakukan agenda ziarah ke makam para alim ulama.
"Sosok Pangeran Prawatasari adalah pendorong bagi kita dalam melanjutkan semangat perjuangannya," ujar Gus Muhaimin, Senin (17/01/2022).
Menurutnya, sekarang ini adalah waktu yang tepat untuk merasakan kemerdekaan sejati, dengan menjadikan NKTI yang benar-benar mandiri. Makna dari semangat perjuangan Pangeran Prawatasari juga harus dijadikan acuan untuk para pemuka kebijakan dalam memajukan martabat bangsa.
"Terutama dalam memperjuangkan hak milik agar terjadi perbaikan diri dikemudian hari," ucapnya.
Sosok Prawatsari yang merupakan tokoh priyayi sekaligus pribadi santri akan terus diingat untuk berjuang memperbaiki kondisi ekonomi saat ini. Namun demikian, walaupun saat ini kondisi masih serba sulit, tapi melalui budaya dan jiwa berkesenian bangsa Indonesia masih bisa berbahagia.
"Apalagi Cianjur bisa dikatakan sebagai surga yang tersembunyi," tutur Gus Muhaimin.
Dari tokoh masyarakat Cianjur, lanjutnya, untuk menuju kemakmuran bangsa, saat ini semua perangkat dalam pencapaian yang sudah siap siaga. Termasuk kokohnya budaya dan kemandirian dalam berkesenian adalah senjata utamanya.
"Santri, pesantren dan kekhasan budaya daerah seperti Cianjur ini wajib menjadi modal bagi kemajuan bangsa Indonesia," tandasnya. (Ruslan Ependi)