NET.COM - Sekretaris Daerah Kabupaten Subang H. Asep Nuroni S.Sos, M.Si menghadiri acara pembukaan rangkaian forum silaturahmi & koordinasi YTI-POPTI se-Jawa Barat tahun 2022, bertempat di Aula Pemda Subang, Sabtu 30 Juli 2022.
Thalasemia merupakan penyakit kelainan darah yang diakibatkan oleh faktor genetika. Kelainan darah ini ditandai dengan kondisi sel darah merah yang mudah rusak yaitu tiga sampai empat kali lebih cepat dibanding sel darah normal. Jika sel darah normal memiliki umur 90 sampai 120 hari, maka sel darah merah penderita Thalasemia hanya bertahan 23 hari. Jawa Barat menjadi wilayah dengan jumlah kasus Thalasemia paling tinggi di Indonesia. Dari total sekitar 9 ribu penyandang Thalasemia secara nasional, sebanyak 40 persen atau 3.264 ada di Jawa Barat.
Hal tersebut disampaikan oleh Ketua Umum POPTI Pusat H. Ruswandi. Ruswandi mengingatkan kepada para orang tua supaya pengobatan yang dilakukan kepada anak penderita thalasemia, tidak menunggu HB yang rendah. "Bawalah anak-anak untuk dapat transfusi pada saat kondisi HB 9 jangan sampai dalam kondisi di bawah 7, Supaya tumbuh kembang anak menjadi baik yang baik. Bila telah parah akan mengganggu kembang anak."
Dirinya pun mengatakan bahwa saat ini, biaya pengobatan bagi anak penderita Thalasemia telah ditanggung oleh Pemerintah.
“Tidak ada alasan lagi karena mahal untuk pengobatan anak penderita thalasemia. Sebab pengobatan telah ditanggung sepenuhnya oleh pemerintah," ujarnya.
Kepala Dinas Kesehatan dr. Maxi menyampaikan bahwa penderita Thalasemia di Kabupaten Subang terbilang cukup banyak yang tergabung dalam YTI-POPTI Kabupaten Subang, dan diantaranya merupakan anak-anak. Dirinya menyatakan bahwa Pemerintah Daerah melalui Dinas Kesehatan akan memperhatikan untuk menargetkan Kabupaten Subang Zero case thalasemia kedepannya. Untuk itu, Pemerintah Daerah pun menggandeng BPJS Kesehatan untuk menanggung biaya pengobatan bagi penderita thalasemia.
Kepala RSUD Kabupaten Subang, dr. Ahmad Nasuhi yang juga mewakili ARSADA mengatakan RSUD akan memberikan perhatian khusus juga bagi pasien penderita thalasemia dan akan siap membantu melayani pengobatan pasien penderita thalasemia yang dirawat di RSUD. dr. Ahmad Nasuhi pun menambahkan bahwa dengan adanya awareness dari Pemerintah Daerah kepada program YTI dan POPTI Kabupaten Subang, akan memberikan suatu apresiasi dan dorongan bagi anggota dan juga para tenaga medis.
Sementara itu, Kang Asep berharap dengan pelaksanaan rangkaian forum silaturahmi dan koordinasi tersebut dapat membuahkan hasil yang efektif sesuai harapan seluruh peserta dari 18 Kabupaten dan Kota se-Jawa Barat, sehingga bermuara pada tercapainya pelayanan yang semakin berkualitas.
Menutup sambutannya, Kang Asep pun berpesan bahwa forum strategis tersebut harus mampu dimanfaatkan secara maksimal serta menjadi ruang diskusi yang konstruktif dalam melahirkan berbagai gagasan solutif untuk menjawab berbagai isu strategis pelayanan, terutama di bidang pelayanan dan penanganan thalasemia di seluruh rumah sakit di Jawa Barat.
Acara pun dilanjutkan dengan persembahan lantunan ayat Al-Quran dan ucapan penyemangat oleh Anak-Anak penderita thalasemia.
Pada acara tersebut, turut dihadiri oleh Ketua POPTI Jabar dan Bandung Raya, Ketua YTI Jawa Barat, Perwakilan BPJS Provinsi Jawa Barat, Anggota DPRD Kabupaten Subang, Kapolsek Subang yang mewakili Kapolres Subang, serta para tamu undangan lainnya.