Netsembilan.com | Brebes - Anggota DPR RI Komisi IX Fraksi PKB,Hj.Nur Nadlifah, S.Ag, M.M menyampaikan permasalahan kesehatan terutama Stunting di Kabupaten Brebes,saat kunjungan Kerjanya di Kecamatan Bantarkawung dalam acara Sosialisasi dan KIE Bangga Kencana Bersama Mitra Kerja BKKBN Provinsi Jawa Tengah di halaman Pendopo Kecamatan Minggu, 3 Juli 2022.
Hadir dalam kegiatan tersebut Wakil Ketua DPRD Kab.Brebes Zubad Fahilatah,S.E,Kepala BKKBN Provinsi Jawa Tengah drg.Widwiono,M.Kes,Camat Bantarkawung Slamet Budi Raharjo,MWC NU Kecamatan Bantarkawung KH.Agus Mudrik Kaelani,Fatayat Nu Se-Kecamatan Bantarkawung dan IPP NU Kecamatan Bantarkawung.
Kepala BKKBN Provinsi Jawa Tengah,drg.Widwiono,M.Kes selaku Mitra Kerja Komisi IX DPR RI menyampaikan’’angka stunting masih tinggi dengan berbagai faktor di antaranya kesehatan lingkungan,kurang gizi,pernikahan di bawah umur dan perilaku hidup.
Maka di harapkan kepada pemerintah daerah untuk mengusulkan anggaran kepada pemerintah pusat untuk mengatasi masalah stunting.
Anggota DPR RI,Hj.Nur Nadlifah,S.Ag.MM dalam sambutanya mengatakan’’Stunting merupakan tantangan tersendiri dalam penanganannya bagi Pemda Brebes karena ini merupakan teritorialnya dan yang pasti ada intervensi dari pusat yang konsentrasi dengan APBNnya dalam mengatasi stunting di Indonesia.
Tingginya angka kasus stunting yang mencapai 26% di Indonesia membuat Presiden Jokowi mengamanatkan untuk menekan angka tersebut menjadi 14% di akhir tahun 2024.
Pemerintah pusat sedang berkonsentrasi pada penanganan stunting dengan mengalokasikan anggaran APBN yang signifikan yang cukup besar sekitar 1 triliun dan banyak lini jadi perlu kerjasama yang selama ini mereka meramu cegah stunting dengan perspektifnya sendiri-sendiri.
Pemerintah sangat serius dalam penaganan stunting dengan berharap generasi yang akan datang tercipta generasi yang unggul.
Untuk Pemerintah Kabupaten Brebes permasalahan terkait kesehatan sangatlah kompleks dan ini merupakan salah satu Pekerjaan Rumah (PR) kita bersama,tutur Nur Nadlifah.
Hal angka Kematian Ibu dan Anak (KIA) yang masih tinggi, IPM paling rendah se-Jawa Tengah dengan menduduki ranking paling bawah. Adapaun beberapa faktor penyebab stunting tidak hanya kemiskinan, akan tetapi juga perilaku hidup.
Puskesmas sangat berperan penting termasuk Posyandu yang merupakan ujung tombak, karena mereka secara langsung bersentuhan dengan masyarakat. Dengan tindakan promotif dan preventif yang berarti jangan sampai masyarakat sakit dahulu baru datang ke Puskesmas, akan tetapi memberikan edukasi bagaimana masyarakat dapat mencegah sakit dan menjaga kesehatanya.
Hj. NU Nur Nadlifah berpesan agar mereka semua membekali ilmu pengetahuan terkait kesehatan salah satunya dengan masalah stunting.
Kader Fatayat NU di harapkan mampu mengedukasi kepada masyarakat dan generasi muda tentang pentingnya perilaku hdup sehat.
Sementara Camat Bantarkawung,Slamet Budi Raharjo,S.IP mengatakan angka Stunting masih tinggi termasuk di Kecamatan Bantarkawung dan ada lima desa dengan angka kemiskinan ekstrim seperti Desa Pengarasan,Pangebatan,Bangbayang ,Waru dan Ciomas serta berharap Pemerintah dapat memberikan bantuan secara maksimal***