Pamekasan, netsembilan.com
Acara deklarasi Paguyuban Pelopor Petani dan Pedagang Tembakau Se- Madura ( P4TM ) yang di ketua oleh H. Khoirul Umam (H.Her) menuai protes terutama dari salah satu pengusaha yang diberi mandat Pabrik Nojorono atau pembeli tembakau madura.
H. Kamil secara pribadi sebagai insan pabrikan yang di percayai oleh Pabrik Nojorono yang ada di Kabupaten Pamekasan membantah dengan adanya tudingan yang tidak jelas dari Panitia P4TM bahwa tahun yang lalu saya di tenggarai membeli tembakau madura dengan harga 39.000 perkilo dan ditengarai mendatangkan tembakau Jawa ke Madura, Saya pribadi sangat tidak menerima tudingan tersebut, bahwa saya membeli tembakau dari masyarakat dengan harga 39.000, padahal kami tahun lalu membeli dengan harga 50.000 - 55.000 perkilonya, saya dengan tegas membantah itu semuanya tidak benar dan tetap tidak menerima hal jelek yang ditudingkan kepada pabrik kami karena sampai panitia pelaksana melayangkan surat langsung kepabrik.
"Secara pribadi saya membantah tudingan-tudingan yang tidak jelas dari panitia P4TM," ujarnya kepada media.
H. Kamil memprotes dengan baik akan tetapi oleh panita malah di usir dan surat yang dilayangkan dari panitia ke pabrik dirampas secara tidak terhormat di khalayak umum sehingga ada ketersinggungan terhadap H. Kamil dan sangat tidak terima dengan perlakuan panitia tersebut hal ini juga H.Kamil mengungkapkan bahwasanya dalam acara ini ada pembohongan publik.
"Saya memprotes dengan baik akan tetapi oleh panitia di usir dan surat yang dilayangkan dari panitia ke pabrik malah dirampas". Tuturnya.
Masih H. Kamil dirinya tidak merasa membeli tembakau dengan harga apa yang disampaikan oleh panitia, H. Kamil merasa dirugikan dengan adanya surat yang dikirim ke Pabrik Nojorono. Kerena Pihak Disprindag setiap tahunnya datang ke Pabrik kami, memantau langsung dan mengambil salah satu contoh/example ke Pabrik Saya pungkasnya.
"Saya merasa dirugikan dengan adanya surat yang dikirim ke pabrik Nojorono, Karena Disperindag setiap tahun datang ke pabrik kami"ucapnya.
Selain adanya kontroversial di kalangan pabrik juga kurangnya persiapan panitia sehingga banyak masyarakat yang di undang tidak mendapatkan/menukar undangan konsumsi dan transport sesuai dengan yang tertera di undangan, kekecewaan ini masyarakat merasa di rugikan.
Rahmad salah satu masyarakat dari Pegantenan yang mendapatkan undangan umum mengungkapkan dan menyodorkan undangan kepada Panitia "kami di undang resmi ternyata oleh panitia tidak dihargai malah di tinggal lari ke dalam ruangan, ya seandainya kami tahu kalo akan kecewa seperti ini lebih baik bekerja di rumah mas gak capek-capek kesini" dengan nada kecewa. (Mir)