 |
| Demonstrasi menolak kenaikan BBM mahasiswa gabungan fakultas dari Universitas Suryakencana Cianjur membuat salah satu bagian dari gerbang Pendopo Pemkab Cianjur terlepas dan hampir roboh |
NETSEMBILAN.COM | CIANJUR - Aksi demonstrasi menolak kenaikan Bahan Bakar Minyak (BBM) ratusan mahasiswa dari gabungan fakultas se Universitas Suryakencana (Unsur) Cianjur, sempat membuat ketar ketir karena berhasil merobohkan gerbang Pendopo Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Cianjur.
Mahasiswa mulai bergerak dari kampus masing-masing sejak pukul 8 pagi dan mendatangi Pendopo Pemkab Cianjur hampir tepat pukul 9.00. Mahasiswa dengan jaket almamater kebanggaannya lalu dengan lantang menyuarakan penolakannya terhadap kebijakan pemerintah pusat yang menaikan harga BBM.
"Ini sama saja mau menyengsarakan rakyat kawan - kawan," ujar salah seorang demonstran.
Lama tidak ada tanggapan, lalu kaum intelektual muda merangsek kedepan dan mengoyang - goyang gerbang yang terbuat dari baja tebal hingga salah satu bagian engselnya terlepas. Untungnya tidak sampai ambruk karena tertahan bagian gerbang lainnya.
"Bupati Cianjur wajib menghadapi kita untuk menentukan sikap politiknya terkait kebijakan pusat yang menaikan BBM saat ini," teriak mahasiswa lainnya.
Namun demikian, setelah lama menunggu, Bupati Cianjur Herman Suherman tidak kunjung datang. Menurut Asda Satu yang mewakilinya, Bupati sedang ada kegiatan di Jakarta.
"Jadi, silahkan sebagian dari kawan - kawan mahasiswa, perwakilannya kami terima di ruang aula Pendopo, " ucap Asda satu.
Permintaan tersebut tidak begitu saja diterima oleh kalangan mahasiswa pendemo dan terjadi adu argumen yang cukup sengit. Namun demikian, pada kahirnya perwakilan mahasiswa bersedia masuk dengan satu persyaratan.
"Tayangkan dialog kita secara live streeming melalui salah satu aplikasi Medsos," tandas mahasiswa. (Ruslan Ependi)
