 |
| Aktivis Fonder Aset Bangsa id x Marhaenis Cianjur, Dody Nugraha usulkan beberapa cara mencegah terjadinya bencana gempa 20 tahun mendatang |
NETSEMBILAN.COM | CIANJUR - Untuk menanggangi terjadinya kembali bencana gempa, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Cianjur disarankan menanam beberapa pohon yang dinilai mampu menguatkan permukaan tanah. Pohon tersebut adalah aren, jambu, kopi dan pohon lainnya yang mempunyai akar kuat pengikat tanah. Selebihnya, tanaman tersebut bisa jadi lahan pendapatan tambahan bagi masyarakat di delapan kecamatan yang sekarang terdampak bencana gempa Cianjur 5,6 MAG.
"atasnama Fonder Aset Bangsa id x Marhaenis Cianjur, saya usulkan road map kebencaan ini," ujar Dody Nugraha kepada netsembilan.com, Rabu (30/11/2022).
Apa yang diutarakannya itu berdasarkan beberapa pendapat para ahli menyangkut resiko terusan sesar mandiri yang akan aktif kembali setiap 20 tahun sekali.
"Kewajiban Pemkab Cianjur adalah meminimalisir dari sekarang dampak merugikan apabila, hal mengerikan tersebut kembali terjadi 20 tahun mendatang," katanya.
Kaum muda Marhainis Cianjur inipun menghimbau semua elemen masyarakat dan negara saling bersinergi menangani masyarakat korban pasca bencana. Terutama persoalan relokasi tempat tinggal yang diperkirakan akan aman apabila gempa terjadi lagi.
"Pemkab dan lembaga lainnya tentu memiliki data di titik mana saja kondisi korban bencana yang paling parah," tutur Dody.
Untuk menyusun road map kebencaan ini, lanjutnya, diperlukan sebuah tim ahli dalm hal perencanaan rekonstruksi dan rehabilitasi pembangunanbyang terdiri dari bidang keilmuan yang dibutuhkan.
"Nantinya, tim ini akan menghasilkan sebuah rekomendasi yang akan dipakai menjadi sistem tetap penanggulangan kebencanaan," sambungnya.
Dody menegaskan, kawasan resapan air yang banyak dirubah menjadi pemukiman dan lahan pertanian wajib dikembalikan pungsinya dengan ditanami pohon berakar kuat agar mampu menjaga kekuatan tanah dan menjadi sumber resapan air manakala musim hujan tiba.
"Hentikan perijinan pembangunan villa, hotel, hunian lain yang bersifat komersial, dan alihkan sebusa mungkin penggarap lahan sayuran menjadi petani aren, kopi ataupun pohon besar lainnya," pungkas Dody. (Ruslan Ependi)
