NETSEMBILAN.COM | CIANJUR - Sejumlah fasilitas umum seperti jalan dan jembatan hancur berantakan tidak bisa dipergunakan lagi. Begitu pula sejumlah hektaran sawah ladang milik masyarakat Desa Gelarpawitan habis tertimbun longsoran tanah dan terjangan banjir besar yang terjadi pada Tanggal 7 November 2022 dini hari.
"Fasilitas ibadah berupa masjid pun tak luput dari kerusakan. Belum lagi rumah penduduk ada beberapa yang mengalami kerusakan," ujar Kepala Desa Gelarpawitan, Heri Kuswanto kepada netsembilan.com. Senin (07/11/2022).
Dijelaskannya, pihak desa belum bisa mengingtung jumlah kerusakan dan kerugian karena terkendala lokasi bencana yang berbeda dengan jarak yang saling berjauhan. Namun yang jelas, taksiran ada pada hitungan ratusan bahkan mungkin miliaran rupiah.
"Bencana banjir dan longsor terjadi akibat curah hujan besar yang terjadi selama tiga terus menerus, " katanya.
Ada beberapa lokasi bencana, lanjutnya, seperti Cisuren yang mengakibatkan jalan, jembatan, area pesawahan dan lahan perkebunan masyarakat hancur tersapu banjir dan tertimbun longsor. Satu lagi lokasi parah lainnya adalah Cibojong dengan kerugian rusak parahnya beberapa jalan, rumah warga dan masjid.
"Jalur aliran sungai Cimaragang juga terkena bencana. Ini beda lokasi lagi" tambah Heri.
Pihak Desa Gelarpawitan merasa kesulitan menjangkau semua lokasi, selain karena fasilitas jalan dan jembatan yang rusak parah, ditambah lagi keterbatasan jaringan seluler yang sangat lemah. Beberapa aparat desa terpaksa harus mendaki gunung untuk mendapatkan sinyal yang kuat.
"Sekarang pukul 22.30, kami masih berada di gunung untuk mengabarkan kepada pihak Pemerintah Kabupaten Cianjur menyangkut bencana yang kami derita," tutupnya. (Ruslan Ependi)