NETSEMBILAN.COM | CIANJUR - Pasca bencana gempa 5,6 MAG Tanggal 21 November lalu, Desa Mekarsari, Kecamatan Cianjur, baru bisa mengumpulkan data sementara kerugian yang dialami oleh masyarakat. Data tersebut menunjukan kerugian material lebih didominasi oleh kerusakan bangunan rumah warga.
"Hitungan sementara ada di kisaran puluhan juta. Itu hanya untuk kerugian bangunan. Belum yang lainnya," ujar Kepala Desa (Kades) Mekarsari, Ujang Rahmat kepada netsembilan.com, Rabu (30/11/2022).
Ujang menjelaskan, ada 1047 rumah rusak ringan, 70 rumah rusak berat dan 600 kondisinya rusak sedang. Dan apabila disandingan dengan rencana bantuan negara untuk tiap kondisi kerusakan, jelas tidak akan mencukupi.
"Terutama untuk kondisi rumah berat yang membutuhkan ratusan juta. Sementara bantuan yang direncanakan hanya Rp. 50 juta," jelas Ujang.
Selain dari kerusakan bangunan, lanjut Kades Ujang, sudah terdata adanya tiga warga tewas akibat bencana gempa kemarin masing-masing dua warg Kampung Raweuy, dan seorang warga Gang Asem, Kampung Panembong Girang.
"Ketiga korban meninggal akibat tertimpa bangunan rumah. Demikian juga yang mengalami luka ringan maupun luka berat, " sambungnya.
Ujang juga mengeluhkan, pada masa awal terjadinya gempa seluruh wilayah Desa Mekarsari kekurangan pasokan air bersih. Jangankan air untuk konsumsi, bahkan sawah ladangpun turut darurat pengairan. Hal tersebut dikarenakan pasokan air dari kawasan Cirumput juga rusak berat tertimpa gempa.
"Alhamdulillah untuk hati kedua pasca bencana kebutuhan masyarakat yang jadi pengungsi terpenuhi. Baik itu pangan, sandang dan hunian sementara, " katanya.
Kades Ujang merasa patut berterima kasih kepada pihak-pihak yang membantu meringankan beban masyarakat Desa Mekarsari dengan mendirikan posko bantuan," masyarakat sangat terbantu sekali. Contohnya ya tenda besar Posko PKB ini bisa jadi hunian layak sementara bagi 20 KK," tutup Ujang. (Ruslan Ependi)