Diskusi Rutin yang digelar oleh Promoya Institut dengan pembicara Lepi Ali Firmansyah, mengambil materi pungsi politik dalam kehidupan masyarakat dalam bernegara. |
NETSEMBILAN.COM | CIANJUR - Promoya Institut yang beralamat di Jalan Profesor Muhammad Yamin, Kelurahan Sayang Cianjur, melaksanakan agenda rutin berupa Diskusi Rutin. Untuk kali ini mengambil Tema Menjaga tradisi Berfikir, dengan pembicara Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Kabupaten Cianjur, Lepi Ali Firmansyah.
Menurut pria yang akrab disapa Kang Lepi ini, Politik berkembang sejak sekitar 500 tahun sebelum Masehi, jauh sebelum itu, buku Than Tsu yg berjudul The Art of Wae bahkan disepakati oleh para pakar ditulis pada 2500 tahun sebelum Masehi.
"Namun dalam prakteknya, para pakar yang lain bersepakat bahwa, India lebih dulu tampil dengan dua buah buku politik," ujarnya. Jumat (20/01/2023).
Dijelaskannya, politik sendiri, menurut Aristoteles, adalah sebuah metode pencapaian gaya hidup dengan standar moral yang tinggi. Dalam kehidupan seperti ini, setiap manusia akan bebas mengaktualisasikan potensi dirinya secara maksimal.
Maju ke jaman sekarang, politik diterjemahkan dengan kalimat siapa dapat apa, dimana dan kapan. Baiknya, kata siapa nya itu adalah salam bentuk komunal atau dengan kata lain yaitu rakyat. Jadinya, sebuah kegiatan politik tersebut semata-mata demi kepentingan rakyat semata.
"Bila sekelompok atau pribadi politikus hanya berpegang pada kebutuhannya saja, hal itu juga tidak bermasalah selama ada manfaatnya bagi kepentingan rakyat juga," katanya.
Dalam kehidupan politik bernegara, lanjut Kang Lepi, sebuah dogma wajib dipertahankan. Misalnya, NKRI ini harga mati dan negara wajib menjaga perdamaian dunia. Hal ini berkaitan dengan pungsi negara memang seperti itu. (Ruslan Ependi)