Laporan : Zayalangit
SUBANG- Tingkatkan sistem keamanan dengan pola menjalin Komunikasi langsung bersama warga dari semua lapisan terkait Kamtibmas, melalui Program "Minggu Curhat" Kabagren Polres Subang kunjungi jemaat Gereja GKPB Sinar Pengharapan yang beralamat di Jl. Ade Irma Suryani No.7 Kelurahan Pasirkareumbi Subang, Minggu 15 Januari 2023 sekitar pukul 11.00 WIB.
Giat tersebut dipimpin oleh Kabagren Polres Subang, Kompol Prabowo, S.I.P., bersama Kanit 1 Sat Intelkam Polres Subang, Iptu Dwi Mujianto, ST, dan Kanit Provos SI Propam Polres Subang, Ipda Irat Sumirat.
Dalam kesempatan tersebut Kabagren Polres Subang, Kompol Prabowo mengucapkan terima kasih kepada bapak pendeta dan pengurus serta jamaah yang hadir disini mohon maaf kami telah menggangu waktunya.
Kami hadir disini dalam rangka Minggu Curhat Polres Subang dimana untuk bisa lebih dekat dengan masyarakat untuk mendengar mungkin ada keluh kesah atau ada pengaduan dari masyarakat.
Kami menghimbau terkait himbauan kamtibmas terlebih saat ini sudah masuk tahun politik dimana tensi dimasyarakat akan makin meningkat dan kami mengajak untuk lebih bisa menfilter informasi yang ada agar jangan membuat masyarakat resah dan terprovokasi.
Mari kita jaga kondusifitas lingkungan untuk kepentingan kita bersama, kita tingkatkan siskamling agar kita bisa saling bantu karena seperti kita ketahui kejahatan timbul bukan karena niat saja tapi karena ada kesempatan dan adanya keterbatasan personil Polri yang tidak memungkinkan untuk mengawasi setiap masyarakat.
Kami ingin menyampaikan bahwa Polri tidak membeda-bedakan umat beragama karena semua adalah warga negara yang berhak mendapat perlindungan dari negara.
Silakan jika ada curhat atau pengaduan sampaikan nanti akan kami sampaikan kepada pimpinan semoga bisa cepat dicarikan solusinya.
Terkait adanya laporan ke Polsek Cibogo yang dianggap kurang respons mungkin menurut kami karena kasus tersebut perlu waktu dan upaya dalam penyelidikan tetapi akan kami coba fasilitasi terkait hal ini ke Polsek Cibogo.
Kita tidak bisa asal menuduh seseorang tanpa disertai alat bukti dan saksi hanya karena dugaan karena bila salah orang bisa menjadi bumerang hukum dan terjadi pra peradilan.
Terkait berita dimedsos adanya aksi begal di Ranggawulung kami pastikan itu adalah Hoax dan akan kami upayakan untuk dilakukan klarifikasi.
Aksi pencurian yang saat ini makin meningkat dikarenakan banyaknya pendatang dan memang modus pencurian saat ini sudah semakin berkembang dan makin sulit dideteksi.
Terima kasih atas curhat yang telah disampaikan dam akan kami sampaikan kepada pimpinan dan dinas terkait semoga cepat ada solusinya.
Menimpali hal itu salah satu pengurus Gereja GKPH, Parahutan Sihombing, pun mengucapkan terima kasih kepada Polres Subang sudah bersedia hadir digereja kami.
Saya ingin curhat terkait adanya kasus kehilangan mesin pompa air dan kebetulan saya bertani di Cibogo.
Saya sudah melaporkan ke Polsek Cibogo tapi saya merasa kurang mendapat respon.
Saya juga sudah melaporkan terkait dugaan pelakunya tetapi memang hanya dugaan saja tanpa ada saksi dan bukti karena menurut saya orang tersebut merupakan residivis.
Saya juga akan memberikan LP yang sudah saya laporkan kepada Polsek Cibogo agar bisa diketahui bersama.
Terkait adanya curhat mau sekolah di Subang tetapi ditolak karena beragama Kristen mungkin perlu dilaporkan kepada kemenag karena yang berwenang mengurusi agama adalah Kemenag.
Dalam kesempatan yang sama Pendeta di Gereja tersebut, Anis Paty, S.Th, pun juga sampaikan curhatannya terkait adanya berita di medsos, adanya aksi begal di Ranggawulung yang cukup meresahkan.
Kalau memang itu berita Hoax kami mohon segera diklarifikasi sehingga kami pun bisa menshare kembali.
Terkait banyak aksi pencurian yang sudah meresahkan masyarakat karena kami anggap kasus pencurian semakin meningkat.
Saya berharap di Jawa barat khususnya Subang terkait intoleransi, terorisme, garis keras dan kasus lainnya terkait agama agar segera diberantas.
Menambahkan curhatannya salah seorang jamaah Gereja GKPB Sinar Pengharapan, Deni, mengucapkan
terima kasih kepada Polres Subang yang sudah bersedia hadir bersilaturahmi dan memberikan himbauan kamtibmas serta memberikan penyuluhan kepada kami.
Saat ini ada kasus besar diinternal Polri yaitu Polisi tembak Polisi yang sempat membuat kami tidak percaya dengan Polri tetapi saat ini kepercayaan kami terhadap Polri sudah mulai tumbuh kembali terlebih dengan adanya Minggu Curhat Polres Subang.
Senada dengan itu, jamaah lainnya, Ratna, juga menyampaikan keluhannya dimana kami sebagai umat kristiani merasa di Subang masih ada intoleransi agama karena saya pernah punya pengalaman mengantar teman saya dari Ambon agama Kristen yang ingin bersekolah di Subang tetapi mendapat penolakan karena beda agama.
Saya sendiri bersekolah di Subang tetapi tidak ada masalah terkait perbedaan agama bahkan saya belajar tentang agama islam, dan misal ada umat kristiani yang bersekolah yang tidak ada guru agama Nasrani bisa meminta nilai dari gereja, pungkasnya.