Laporan : Dn
Cianjur,netsembilan.com - Demi mencari kejelasan terkait dana bencana dari donatur baik dari luar kota maupun perorangan sebesar 62 milyar, massa aksi yang tergabung dalam aliansi masyarakat Cianjur menggugat ( AMCM ) di gedung DPRD Cianjur melakukan audien dengan menghadirkan beberapa OPD yang dipimpin Ketua Komisi B beserta anggota dan jajarannya.
Kendati sudah menempuh aksi - aksi turun ke jalan bahkan sampai menginap, namun hasilnya masih mengecewakan pasalnya pihak Pemkab Cianjur belum semua pertanyaan dan keinginan para penyintas gempa 5.6 SR 21 Nof 2022 tahun lalu.
Saat audien, Ketua koordinator aksi massa AMCM Deni 'Gawel' Sunarya, memaparkan, hasil audien bersama para OPD yang terlibat dan dipimpin Ketua Komisi B DPRD Cianjur pun, masih berbelit - belit. Karena masih ada beberapa OPD yang tidak memberikan rincian data pemasukan dan pengeluaran hanya saja mereka memberikan jumlah global saja.
"Nah dengan bersikap seperti itu OPD yang terlibat, jawabannya tidak efisien dan tidak relevan untuk mewakili warga korban penyintas gempa bumi di Cianjur," katanya.
Inti dari audien ini, sambung mang Gawel, meminta para OPD tersebut untuk memberikan laporan secara rinci bukan global.
"Dan terkait Bank Mandiri juga ada hal yang sama, kita kembalikan lagi ke Pemkab Cianjur. Sehingga korban penyintan gempa tidak menjadi bingung dengan aturan - aturan yang dibuat, " ujarnya.
Menyikapi hal itu, koordinator aksi massa AMCM lainnya Galih Widyaswara menyampaikan, AMCM berencana akan mengerahkan massa sebanyak 20.000 dan penyintas gempa.
"Mereka (Korban penyintas gempa) membutuhkan kepastian terkait penanggulangan bencana yang sudah berbulan - bulan, apalagi sebentar lagi akan menghadapi bulan suci ramadhan sementara masih berada di tenda, " kata Galih.
Sementara itu, Ketua Komisi B DPRD Cianjur Diki Ismail menyampaikan, kedatangan AMCM sudah diterima dengan baik, berbagai keluhan dan aspirasi terkait penanganan gempa sudah dijelaskan secara terperinci dengan jelas.
"Kami mendukung dan berharap agar pihak Pemoab Cianjur tidak berbelit - belit masalah keluar masuknya dana bencana yang bersumber dari donasi pemerintah maupun perorangan tersebut dan kami pun sudah aturan tidak mungkin memainkan anggaran penanganan bencana, " kata dia dengan singkat.
