Zayalangit
Subang _ Wakil Bupati Subang, Agus Masykur Rosyadi menghadiri rapat koordinasi nasional bidang perpustakaan tahun 2023 yang bertempat di Pullman Hotel Jakarta Central Park Podomoro City. Senin, 6 Maret 2023
Kegiatan tersebut mengangkat tema "Transpormasi Perpustakaan Berbasis Inklusi untuk Kesejahteraan Solusi Cerdas Pemulihan Ekonomi Masyarakat Pasca Pandemi Covid-19" dan dilaksanakan selama dua hari dengan berbagai materi sebagai penguatan peran perpustakaan dalam pembangunan bangsa.
Dalam laporannya Sekretaris Utama Perpustakaan Nasional Republik Indonesia Ofy Sofiana bahwa kegiatan rakornas ini berlandas pada rencana pembangunan jangka menengah 2024 mengamanatkan kepada Perpustakaan Nasional untuk mendukung pelaksanaan agenda pembangunan nasional, revolusi mental dan pembangunan kebudayaan melalui program prioritas nasional peningkatan budaya literasi, inovasi dan kreativitas untuk mewujudkan masyarakat berpengatahuan dan berkarakter.
Ofy Sofiana juga menambahkan bahwa melalui kegiatan prioritas pengembangan budaya kegemaran membaca, peningkatan pembukuan dan konten literasi serta peningkatan akses dan kualitas layanan perpustakaan berbasis inklusi sosial hal ini sejalan dengan tugas dan fungsi Perpustakaan nasional sebagai perpustakaan Pembina, perpustakaan rujukan, perpustakaan penelitian perpustakaan pelestarian dan pusat jejaring perpustakaan berdasarkan amanat undang-undang nomor 43 Tahun 2007
Ofy Sofiana menuturkan Dalam rangka pelaksanaan amanat ini Serta mendukung kebijakan pemerintah tersebut maka kebijakan Perpustakaan nasional pada tahun 2020 dan 2024 diarahkan untuk mendukung pencapaian target nasional yang telah ditetapkan dalam RPJMN yaitu nilai budaya literasi dengan menetapkan dua indikator kinerja yaitu indeks pembangunan literasi masyarakat dan nilai kegemaran membaca masyarakat
Ofy Sofiana Perpustakaan nasional pada hari ini menyelenggarakan rapat koordinasi nasional bidang perpustakaan tahun 2023 sebagai salah satu upaya dalam melaksanakan konsolidasi koordinasi dan sinergi antar pemangku kepentingan di bidang perpustakaan untuk mencapai tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan dalam range Perpustakaan nasional serta mendukung proses perencanaan partisipatif yang melibatkan seluruh jajaran pemangku kepentingan di bidang perpustakaan dengan mekanisme bottom up dan top down planning "sebagai wadah konsolidasi integrasi harmonisasi sinkronisasi dalam rangka penguatan dan penajaman program dan kegiatan sebagai upaya membangun interaksi atau interdependensi antara para pemangku kepentingan dengan Perpustakaan Nasional sehingga dapat meningkatkan kinerja lembaga dalam menjawab tantangan dan kebutuhan organisasi dan masyarakat" tambahnya
Ofy Sofiana menyampaikan hasil yang diharapkan dalam agenda Rakornas ini
Terwujudnya pembangunan perpustakaan peningkatan budaya literasi melalui perpustakaan berbasis inklusi sosial untuk pemulihan ekonomi masyarakat; terwujudnya kerjasama dan komitmen semua pemangku kepentingan dalam mewujudkan transformasi perpustakaan yang inklusif dan berkelanjutan; terwujudnya sasaran program dan kegiatan yang selaras antar pemerintah daerah provinsi kabupaten kota dan semua pemangku kepentingan sehingga pemerataan pembangunan perpustakaan dapat mendukung pemulihan ekonomi masyarakat.
Ofy Sofiana menyampaikan bahwa para undangan yang terdiri atas Pemimpin Daerah, Kepala Dinas perpustakaan provinsi kabupaten/kota, pimpinan tinggi madya dan Pratama Perpustakaan nasional juga para pustakawan utama Perpustakaan Nasional, Ketua asosiasi profesi ketua forum perpustakaan ketua asosiasi penerbit atau pengusaha rekaman pimpinan kementerian dan lembaga yang akan melaksanakan MOU kerjasama yang seluruh peserta berjumlah 965 orang.
Ofy Sofiana menyampaikan para peserta yang mengikuti melalui Aplikasi zoom meeting di hari oleh undangan yang terdiri atas Bappeda provinsi dan kabupaten kota, perpustakaan umum kecamatan dan kelurahan, perpustakaan sekolah, asosiasi tenaga perpustakaan, asosiasi tenaga perpustakaan sekolah ADPUSI, forum perpustakaan perguruan tinggi Indonesia (FPPTI) forum perpustakaan digital Indonesia (FPDI) forum taman bacaan masyarakat, ikatan pustakawan Indonesia, ikatan sarjana ilmu perpustakaan dan informasi, gerakan pemasyarakatan minat baca, pustaka bergerak Indonesia, akademisi bidang perpustakaan, penerbit, pengusaha rekaman, media masa pegiat Literasi, dan pustakawan di seluruh Indonesia yang berjumlah 10.000 peserta.
Disampaikan sambutan oleh Kepala Perpustakaan Nasional (Perpusnas) Muhammad Syarif Bando menyampaikan bahwa rakornas perpustakaan tahun 2023 merupakan mandatori dari UUD 1945 untuk mencerdaskan kehidupan bangsa melalui upaya pencerdasan, upaya oensejatraan Bersatu, ikut menjaga perdamaian dunia.
Muhammad Syarif Bando mengupayakan terjadinya paradigma baru perpustakaan melalui komposisi yang berimbang dengan management of collection (10%), management of knowladge (20%) dan transfer of knowladge (70%)
Tidak hanya itu Syarif Bando menyampaikan lima tingkatan literasi karakter baca tulis hitung pembentukan karakter; akses bahan bacaan terjangkau yang akurat terkini, terlengkap, terpercaya; memahami apa yang tersirat dan yang tersurat inovasi kreativitas sebagai antisipasi terhadap perkembangan teknologi informasi; inovasi kreativitas sebagai antisipasi terhadap perkembangan teknologi informasi; memiliki ilmu pengetahuan dan keterampilan yang dapat diimplementasikan untuk menciptakan barang atau jasa yang dapat digunakan dalam kompetensi global
Syarif Bando menyampaikan bahwa literasi merupakan kunci menguatkan sebuah bangsa dengan paparannya mengenai tujuan akhir persaingan global adalah menentukan pemenang "siapa sebagai produsen dan konsumen"
Syarif Bando menyampaikan bahwa digitalis UMKM Tahun 2022 sekitar 19.000.000 dan target tahun 2023 30.000.000 dari titik inilah perpustakaan memiliki peran untuk mengantarkan masyarakat Indonesia menjadi produsen agar mampu bersaing dengan masyarakat dunia dalam perdagangan global.
Setelah pembukaan acara rakornas Dilanjutkan terlebih dahulu dengan Launching Bintang Pusnas
, Penandatanganan MoU Perpusnas dengan Lembaga lainnya dan Pemberian Penghargaan kepada daerah dengan tingkat minat baca tertinggi, dan indeks pembangunan literasi yang tinggi, akreditas perpustakaan sesuai standari nasional dan daerah dengan pelaksanaan kegiatan dengan DAK terbaik.