Staf Presiden Reinhart Tarigan (5 dari kiri ), sesaat setelah bincang serap informasi dari NGO dan masyarakat korban bencana gempa Cianjur 5.6 Mah 2022 lalu di Ponpes Hibbatussa'diyyah Nagrak Cianjur |
CIANJUR | NETSEMBILAN.COM - Pondok Pesantren Hibbatussa'diyyah Desa Nagrak, Kecamatan Cianjur Staf Kepresidenan yang di pimpin oleh Tarigan menerima beberapa laporan perihal penanganan kebencanaan dari Non Government Organitation (NGO) kemanusiaan, diantaranya Muria Damai Sentosa (MDS), Yayasan Emergency Unit (YEU) dan Pelkesi.
"Tugas kita memastikan aktifitas bantuan untuk korban gempa masih terus berkelanjutan dari awal kedatangan Presiden hingga setelah beliau tidak ada di lokasi," ujar Tarigan mengawali penjelasannya.
Dipaparkannya, serapan informasi dari masyarakat korban juga sangat membantu pemerintah pusat dalam menindaklanjuti langkah penanganan selanjutnya.
"Hanya saja, penanganan pasca bencana gempa Cianjur ini dititik beratkan pada langkah Pemkab Cianjur dulu. Hal ini karena statusnya adalah bencana Daerah," jelasnya.
Pengasuh Ponpes Hibbatussa'diyyah, KH. Cepy Hibbatullah menegaskan, keberadaan organisasi kemanusiaan yang di Galang beberapa NGO sangat dirasakan manfaatnya. Mulai dari mengadakan kebutuhan akan air layak konsumsi, kesehatan, infrastruktur hingga pembekalan ke ahlian membatik dari daun.
"Bahkan, saya meminta didirikan sebuah pendopo, lalu dinamai oleh Pak Paulus dari MDS dengan nama Pendopo Toleransi. Kalau dari Pemkab saya sama sekali kurang tahu," ucap dia.
Euis Aminah, aktifis perempuan yang ikut menangani korban gempa menginformasikan bahwa, kesulitan masyarakat korban adalah hilangnya data - data korban gempa calon penerima bantuan. Adapula sudah masuk data tapi tidak tepat dalam pengkatagorian penanganan. Terutama untuk calon penerima bantuan.
"Dan persoalan ini menjadi kegelisahan masyarakat korban di banyak desa dan kecamatan," tegasnya.
Sementara aktifis MDS, Paulus menerangkan, kegiatan yang dilakukannya adalah memberikan bantuan pengadaan air layak konsumsi dan kebutuhan infrastruktur darurat. Salah satu lokasinya adalah di Ponpes Hibbatussa'diyyah . Demikian pula pembangunan Pendopo Toleransi yang digagas KH. Cepy Hibbatullah.
"Sebisa mungkin kita bantu masyarakat korban atasnama kemanusiaan dan sesama anak bangsa lintas budaya dan agama," tandasnya. (Ruslan Ependi)