Iklan

Iklan

Periset BRIN Kawal Kemanfaatan Riset Teknologi Tepat Guna Mesin Pemusnah Sampah (MPS-100)

klikindonesia
26 Jan 2024, 13:25 WIB Last Updated 2024-01-26T06:25:41Z



Subang-Humas BRIN. Pemerintah Kabupaten Subang secara berkelanjutan tetap mengharapkan peningkatan kontribusi dari pihak Pusat Riset Teknologi Tepat Guna (PRTTG)-Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) untuk bersama-sama menyelesaikan permasalahan sampah di wilayah Kabupaten Subang. 

Pemindahan Tempat Pembuangan Akhir (TPA) sampah hanya bersifat sementara, berorientasi pada ketersediaan lahan, menimbulkan protes bagi warga setempat dikarenakan pencemaran lingkungan seperti udara, tanah dan air yang dapat mengganggu kenyamanan warga di sekitar area TPA di wilayah Kabupaten Subang. Oleh karenanya dibutuhkan adanya Teknologi Tepat Guna (TTG) untuk mengelola sampah yang bersifat jangka panjang, papar Maulana Furqon selaku Ketua Kelompok Riset Pelaksana Manufaktur Peralatan Teknologi Tepat Guna (TTG) pada kegiatan serah terima bantuan Mesin Pemusnah Sampah (MPS-100) skala desa oleh PT. Dahana dan Politeknik Negeri Subang kepada pihak Desa Cibogo, Kecamatan Cibogo, Kabupaten Subang. Kamis (25/1).


Dalam kesempatan ini Maulana sampaikan bahwa BRIN sudah melakukan Perjanjian Kerja Sama (PKS) melalui PRTTG dengan Politeknik Negeri Subang tentang Riset Teknologi Tepat Guna, Pendidikan, dan Pengabdian Pada Masyarakat, yaitu PKS Nomor: 109/V/KS/09/2022 dan 0160/PL41/KS.00/2022 tanggal 8 September 2022 lalu, hal ini sebagai landasan payung hukum periset BRIN dalam melakukan pengawalan/pendampingan dan pengembangan riset berkelanjutan untuk kemanfaatan MPS100. Karenanya tim periset PRTTG-BRIN secara kontinu melakukan pengembangan penelitian terkait TTG pada alat MPS100, dengan adanya teknologi ini bisa membantu untuk penyelesaian pengolahan sampah yang berkesinambungan.

“Hasil riset TTG MPS100 terbuka untuk masyarakat luas dan bisa dipublikasi atau direplikasikan, dimana PRTTG-BRIN telah membagun kerjasama pada program-program di beberapa kecamatan dan difasilitasi oleh Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Subang, yaitu dalam rangka untuk hilirisasi atau penyebaran pemanfaatan TTG riset MPS100 di tingkat Kecamatan. BRIN siap melakukan pendampingan dan pengembangan riset berkelanjutan”. Kemudian ia sampaikan harapannya agar para mahasiswa Politeknik Negeri Subang yang sukses dalam pembuatan MPS100 menjadi role model untuk hilirisasi hasil-hasil riset TTG yang dapat dimanfaatkan pada penyelesaian sampah di lingkungan Kabupaten Subang, ungkap Maulana.
 

Ketua Unit Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) PT. Dahana, H. Eman Suherman menyampaikan bahwa pendanaan pembuatan MPS100 ini merupakan sumbangsih dari PT. Dahana, hal ini sebagai inisiasi pada program kegiatan di Politeknik Negeri Subang untuk ditindaklanjuti sesuai dengan kebutuhan masyarakat. Ia sampaikan juga bahwa akhir tahun lalu penyerahan unit MPS100 perdana telah dilakukan kepada pihak desa Padaasih, pagi hari ini dilakukan penyerahan unit MPS100 di Desa Cibogo kemudian sore hari penyerahan unit MPS100 ke desa Jayasari, pungkas Eman.


Sementara perwakilan Jurusan Teknik Mesin Politeknik Negeri Subang, Aditya Nugraha menjelaskan bahwa salah satu tugas pada Politeknik Negeri Subang melakukan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat. Ia sampaikan bahwa riset TTG MPS100 sebelumnya sudah ada dilakukan oleh periset PRTTG-BRIN, kemudian PT. Dahana melakukan kolaborasi dengan Politeknik Negeri Subang yaitu dalam rangka pembuatan MPS100 dan didanai oleh PT. Dahana. Ia sampaikan harapannya agar pihak Desa Cibogo dapat mengoptimalkan pemanfaatan MPS100 dengan baik untuk pengelolaan sampah di lingkungan sekitar, jelas Aditya.

  
Pada kesempatan ini hadir pihak penerima unit MPS100 yaitu Sekdes Cibogo (Racmat) yang mewakili Kepala Desa Cibogo, Ketua BPD Desa Cibogo, (H. Tatang Abdul Kudus) dan jajaran Desa Cibogo. Nampak pada kesempatan ini mereka sangat antusias dan senang menerima unit MPS100 menjadi hak milik Desa yang siap dimanfaatkan. Kemudian menyampaikan terimakasih kepada pihak BRIN, PT. Dahana, dan Politeknik Negeri Subang. Usai serah terima selanjutnya dilakukan paraktik pengoperasian MPS100 (pembakaran sampah) dihalaman kantor Desa Cibogo yang dilakukan para mahasiswa Politeknik Negeri Subang. Praktik pengoperasian dan hasil pembakaran sampah basah dan sampah kering pada MPS100 buatan Politeknik Negeri Subang berjalan lancar dan proses pembakarannya dengan hasil yang cukup baik. 

Ditempat terpisah (sore hari) kembali pihak PT. Dahana dan pihak  Politeknik Negeri Subang melakukan kegiatan yang sama yaitu penyerahan bantuan unit MPS100 kepada pihak Desa Majasari, Kecamatan Cibogo, Kabupaten Subang. Periset PRTTG-BRIN, Dadang Dayat Hidayat hadir dalam melakukan tugas pendampingan riset terkait alat tersebut.

Sebagai tambahan informasi TTG, Dadang menyampaikan bahwa PRTTG-BRIN berkiprah kepedulian terhadap masalah sampah, awalnya diciptakanlah alat pemusnah sampah MPS100 untuk mengatasi sampah di hulu. Alat MPS100 nantinya dapat dikembangkan menjadi alat penghasil asap cair dan panasnya dapat dimanfaatkan sebagai pengering. Kemudian ia sampaikan, bilamana  ada masalah teknologi yang dibutuhkan masyarakat jangan ragu dan minder untuk datang ke kantor PRTTG-BRIN, kami periset BRIN siap membantu dan berharap hasil riset PRTTG pada MPS100 ini dapat bermanfaat secara langsung dalam menanggulangi masalah sampah di lingkungan masyarakat Desa Majasari sekitarnya, ungkap Dadang.


Hadir dalam kesempatan sore hari ini Anggota DPRD Subang (Novaza Shinta) dan menyampaikan “Rasa berterimakasih dan bersyukur atas terlaksananya kegiatan penyerahan bantuan MPS100 ini, dimana PT. Dahana secara terus-terusan memberikan perhatian dan bantuannya kepada masyarakat sekitar khususnya kepada pihak kecamatan Cibogo. Hingga saat ini, penanganan sampah di Kabupaten Subang sangat krusial, karena sampah sangat mengganggu kesehatan, misal dari baunya dan dampak lainnya. Kemudian ia sampaikan rasa terimakasih kepada pihak BRIN yang telah memberikan hasil risetnya untuk solusi penanganan sampah, dan berharap penanganan sampah dapat dimulai dari hulu karena sampah yang paling banyak itu adalah sampah rumah tangga, ungkap Novaza. (sp.da).
Komentar
Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE. #JernihBerkomentar
  • Periset BRIN Kawal Kemanfaatan Riset Teknologi Tepat Guna Mesin Pemusnah Sampah (MPS-100)

Terkini

Iklan