SUBANG- Dalam rangka Peninjauan Lokasi Pompanisasi dan Olah Tanah di Lahan Sawah, Menteri Pertanian Republik Indonesia didampingi Pj. Gubernur Jawa Barat bersama Waka Polda Jabar, Pj. Bupati dan Kapolres Subang lakukan kunjungan ke Pasir Angin, Desa Sumur Barang, Kec. Cibogo Kabupaten Subang, Kamis, 04 April 2024 sekitar pukul 08.00 WIB.
Giat tersebut dilaksanakan oleh
Mentri Pertanian Dr. Ir. H. Andi Amran Sulaiman, M.P., Pj. Gubernur Jawa Barat, Bey Machmudin, WaAster Kasad, Brigjen TNI. Heri Susanto, Kasdam III/Siliwangi, Brigjen TNI Aminudin,. SIP
Wakapolda Jawa Barat, Brigjen Pol. Bariza Sulfi, S.IK., Anggota Komisi IV DPR RI, H. Sutrisno, Anggota Komite II DPD RI, Eni Sumarni, Satgas Pangan, Kombes Pol. Hermawan, Aster Kasdam III/Siliwangi Kolonel Arm Yogo Widiatmoko, S.Sos., M.Tr.Han,
Pj.Bupati Subang Dr. Drs. Imran, M.Sc., MA., Cd Beserta Staf, Dandim 0605/Subang Letkol Inf. Bambang Raditya, M.Han., Kapolres Subang AKBP Ariek Indra Sentanu, S.H., S.I.K., M.H., Sekretaris Utama BNPB, Dr. Rustian,. S. Si,. Apt,. M. Kes, Direktur Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian, Ir. Ali Jamil,. MP,. Ph.D., Direktur Jenderal Tanaman Pangan, Dr. Ir. Suwandi,. M. Si., Staf Khusus & Tenaga Ahli Menteri, Para Direktur Eselon II Kementan, Kadis Pertanian Provinsi Jabar, Kepala BBWS Citarum, Direktur SDM Pupuk Indonesia Holding Company, Tina T. Kemala Intan, Para Babinsa & Bhabinkamtibmas, Para Petani, Kelompok Tani dan Penyuluh Pertani serta tamu undangan kurang lebih sekitar 50 orang.
Dalam kesempatan tersebut Pj. Bupati Subang menyampaikan dalam sambutannya dengan mengucapkan bahwa hari ini kita bisa berkumpul dalam keadaan sehat walafiat, terima kasih kepada bapak menteri kementerian beserta rombongan, yang telah datang ke Kabupaten Subang.
Wilayah kabupaten Subang saat ini sangat berpotensial, kita mempunyai lahan pertanian yang begitu luas di bagian Selatan bagian tengah dan bagian utara Pantura.
Kita juga mempunyai daerah perbukitan dan pegunungan di daerah selatan ini saya pikir berpotensi sangat luar biasa mudah-mudahan bisa menunjang dari segi ekonomi untuk masyarakat sekitarnya.
Terkait dengan irigasi di Kabupaten Subang saat ini masih agak kesulitan jadi faktor penghasilan petani sangat berkurang, di kecamatan Cibogo sendiri itu ada 2.164 hektar lahan pertanian di satu kecamatan Cibogo saja apalagi di 30 kecamatan yang semuanya mempunyai areal pertanian.
Kita mempunyai beberapa sungai yang sangat besar dan sungai Citarum yang bisa dimanfaatkan sebagai lahan pertanian oleh karena itu saya berpikir dari segi pertanian kita bisa melaksanakan secara komprehensif, termasuk manajemen pengelolaannya tentunya kita seharusnya beras kita melimpah bukan inflasi beras.
Masyarakat kita saat ini masih menjual padi untuk membeli beras ini yang sering saya sampaikan seandainya Jawa Barat ini menjadi konversium untuk beras saya berpikir masalahnya kita bisa teratasi, sehingga harga komoditas pertanian khususnya bisa kita normalkan kembali.
Masalah pangan di Kabupaten Subang secara lebih luas di regional Jawa Barat ini bisa kita atasi bersama-sama terimakasih kepada jajaran pak menteri pak gubernur dan seluruh jajaran baik dari mabes angkatan darat dan pihak kepolisian telah datang ke Kabupaten Subang meninjau langsung acara ini.
Ditempat yang sama Pj.Gubernur Jabar juga menyampaikan bawah
kami meminta dukungan kepada kementerian RI kami ingin menjadi nomor satu di nasional terkait tanam padi ini minimal 11 ton dan di provinsi Jawa Barat masih banyak lahan yang akan kami gunakan kami berkendala terkait dengan pengairan , kami menginginkan bantuan ini tepat sasaran kepada masyarakat kami ingin semua stakeholder bekerja bersama untuk menjadikan Jawa Barat yang pertama pengadaan beras.
Kami akan menunjuk satu BUMD untuk bergerak di bidang beras, kami ingin sekali memajukan provinsi Jawa Barat.
Usai memberikan sambutannya di hadapan Mentan RI acara dilanjutkan dengan penyerahan Bantuan dari Kementan RI.
Dalam sambutannya Kementrian Pertanian RI juga mengatakan bahwa inilah kunjungan bagi saya yang sangat menyenangkan kami tidak melaksanakan pencitraan.
Kami melihat data tiga kali swasembada , mati hidup di suatu bangsa satu negara itu tergantung dari pangan, pidato dari Soekarno dulu yang harus kita jaga adalah air dan pupuk bayangkan bapak presiden pertama nah sekarang ada 4 masalah yang terjadi setelah kami mengecek data yang pertama pupuk kurang 50% bagaimana produksi tidak kurang pupuk sulit, alat mesin petani sangat kurang.
Untuk kebijakan pupuk kami sudah cabut kemudian alat mesin pertanian kemudian bibit yang tadi benih sembarangan ditanam sehingga sangat berkurang dan air tidak ada kemudian yang paling terakhir adanya El Nino yang sangat dahsyat, solusinya adalah kami meminta kepada bapak presiden setelah kami berkeliling ke 15 provinsi kami data yang diinginkan petani.
Satu persatu kami beresin dengan segala rintangan kami sampaikan kepada kami laporkan kepada bapak presiden 5 kali kami rata raport atas kami tunjukkan peta ibaratkan 100 orang anak kita atau 10 orang anak kita tetapi karena orang dulu mudah menggambarkan karena tidak semuanya orang pertanian.
Sebenarnya teknologi itu dihadirkan untuk mempermudah manusia di sini kita terbalik gimana teknologi dihadirkan tanpa diperhitungkan resikonya pupuk hari ini naik dua kali lipat tidak ada lagi cerita mengeluh pupuk mulai minggu lalu dengan seijin presiden sudah kita normalkan, dan malam mengecek surat yang saya sudah tandatangani untuk dikirim ke jajaran gubernur dan bupati, agar ditindak lanjuti.
Terkait dengan alat dan pompa kami sudah turunkan 300.000,Terkait beras 2,1 juta kali 2 terangkat 4,2 juta beras karena 10% itu 2,5 juta persen.