Iklan

Iklan

BRIN Paparkan Potensi Kerja Sama Riset Teknologi Bidang Pemberdayaan Masyarakat dan Pengelolaan Lingkungan Berkelanjutan

klikindonesia
28 Jun 2024, 09:42 WIB Last Updated 2024-06-28T02:42:48Z


Subang-Humas BRIN. Pemberdayaan masyarakat merupakan salah satu strategi untuk mewujudkan pembangunan berkelanjutan (sustainable development) di Indonesia, karena pemberdayaan merupakan bagian dari tiga elemen penting dalam pembangunan berkelanjutan, yaitu; pembangunan ekonomi, pengelolaan lingkungan, dan keadilan sosial.


Perusahaan dan kelembagaan pemerintah perlu mengatasi ketiga pilar dimaksud agar benar-benar dapat mengklaim bahwa ketiga pilar tersebut merupakan tujuan pembangunan berkelanjutan, karenanya diperlukan model kajian dalam penelitian sebagai upaya menggambarkan fakta dan fenomena terkait dengan model pemberdayaan masyarakat melalui penerapan Teknologi Tepat Guna (TTG).


Kepala Pusat Riset Teknologi Tepat Guna (PRTTG) Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Achmat Sarifudin menuturkan, dalam menyelesaian masalah pada prespektif TTG adalah pendekatan teknologi dan menjadi tantangan di BRIN dengan berkolaborasi dengan mitra sesuai kebutuhan masyarakat melalui research. PRTTG mempunyai teknologi, mitra punya CSR, maka pentingnya kolaborasi untuk implementasi/berkontribusi dalam memanfaatkan hasil pruduk TTG untuk tujuan pembangunan berkelanjutan, tutur Achmat pada penerimaan kunjungan tim PT. Enviro Strategic Indonesia (ESI), BRIN KS Subang (27/6).


Achmat sampaikan, kerjasama dalam research yang sesuai ruang lingkup TTG bisa dilaksanakan yaitu sebagai dukungan/kontribusi riset, namun dalam hal ini perlu diketahui bahwa sistem pendanaan kerjasama di PRTTG hanya melalui dua pola; Inkind dan Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP)/hibah.

“Fasilitasi pembentukan Pusat Kolaborasi Riset (PKR) BRIN merupakan skema pendanaan untuk membentuk dan mengembangkan kolaborasi riset pada topik spesifik yaitu Pusat Riset (PR) yang menjadi wadah pusat kolaborasi pelaksanaan riset dan inovasi bertaraf internasional pada bidang spesifik secara multi dan interdisiplin dengan standar hasil yang sangat tinggi dan relevan dengan kebutuhan pengguna iptek”. PRTTG-BRIN siap untuk melakukan kerjasama riset dengan pihak PT. ESI.pungkas Achmat.


Lebih lanjut Achmat jelaskan, terdapat dua jenis PKR BRIN, yaitu: yang pertama adalah PKR Iptek  yang melibatkan Perguruan Tinggi dan Unit Riset di lingkungan BRIN berbasis pada pengembangan Iptek, dan yang kedua adalah Pusat Kolaborasi Riset Industri (PKRI) yaitu dengan menambahkan keterlibatan pihak Industri/Badan Usaha).

“Target luaran tahunan PKR adalah KTI bereputasi global, Paten atau HKI lainnya, mahasiswa S3 yang dibimbing dan terkait dengan tema riset PKR, kontrak kerjasama riset dan bisnis, teknologi kunci/produk di akhir kontrak, lisensi/naskah akademik yang telah diadopsi atau dimanfaatkan atau diimplementasikan menjadi sebuah kebijakan, dan lainnya”, jelas Achmat.


Sebagai penutup Achmat sampaikan, bahwa pendanaan dapat diberikan selama 3-7 tahun dan dapat diperpanjang berbasis evaluasi tahunan dan pada akhir periode. Dana fasilitasi PKR dapat digunakan untuk: honorarium periset dari non BRIN, honorarium administrator selain BRIN, bahan habis pakai untuk bahan riset generik, perjalanan terkait riset langsung, penggandaan, dan pencetakan. 

“Dana tidak dapat digunakan untuk: belanja Modal, biaya riset langsung atau biaya analisis (menggunakan skema lainnya), operasional perkantoran (merupakan kontribusi dari instansi pengusul), biaya publikasi, seminar, sewa, jaminan dan pinjaman kepada pihak lain, hibah atau bantuan berbentuk uang tunai kepada pihak lain atau masyarakat, pembelian/pengadaan alat komunikasi termasuk pulsa, dan penggunaan lainnya yang tidak relevan dengan pencapaian luaran dari PKR”, tutup Achmat.


Sael Pane selaku Koord. Humas BRIN KS. Subang menyampaikan/memaparkan informasi tentang profil singkat BRIN dan informasi program/kegiatan riset di lingkungan PRTTG, mencakup; ruang lingkup riset TTG, road map program/kegiatan PRTTG, program PRTTG tahun 2024, informasi pendanaan program/kegiatan yang sifatnya kompetisi, pemanfaatan risnov dan infrasitruktur, informasi skema pengembangan dan mobilitas periset, pemanfaatan riset pada K/L, dan infrastruktur riset strategis. 

Kemudian ditambahkan Fitri Widiyanti selaku Koord. Layanan Umum BRIN KS. Subang menyampaikan, bahwa Kerjasama hasil riset di pemanfaatan produk pangan dan pembuatan peralatan merupakan hal-hal yang sudah dihasilkan di PRTTG. Informasi tersebut disampaikan agar tim PT. ESI memiliki bahan dan gambaran di bidang apa saja yang akan dikerjasamakan kedepan. 


Rina Christina selaku staff Direktorat Kemiteraan Riset dan Inovasi BRIN hadir dan menyampaikan, bahwa dana tidak ada di PR untuk pendanaan program kegiatan kemitraan, sharing teknologi dapat dilakukan, dana adanya di kemitraan. Kemudahan dari tax deducation (PMK 153/PMK.010/2020). Kolaborasi yang ada di PRTTG disesuaikan dengan kebutuhan PT. ESI. Program kerja yang akan dilaksanakan dan jangka waktunya. Penyusunan MoU dengan melihat produk yang dihasilkan PRTTG (jangka waktu 6 bulan untuk menyusun PKS). Penyusunan PKS untuk realisasi program kerjasama. 

Kemudian ditambahkan Rahmat Fazri staff Direktorat Kemiteraan Riset dan Inovasi BRIN, bahwa proses untuk pengajuan tax deducation sesuai dengan 153/PMK.010/2020 mengenai Pemberian Pengurangan Penghasilan Bruto atas kegiatan penelitian dan pengembangan tertentu di Indonesia, hasil produk penelitian (inovasi) dapat disampaikan ke Deputi Pemanfaatan Riset dan Inovasi untuk meminta keringanan pajak sampai dengan 300 %.


Moch Rizky Hakim Adhyguna selaku Chief Executif Officer – PT. Enviro Strategic Indonesia (ESI) menyampaikan rasa terimakasih dapat berkunjung ke BRIN, tujuan berkunjung adalah dalam rangka melakukan sharing knowledge antara PT. ESI dengan BRIN terkait bagaimana pemanfaatan sience teknologi dalam menyelesaian permasalahan pemberdayaan masyarakat dan pengelolaan lingkungan berkelanjutan.

“PT. ESI merupakan korporasi di sosial masyarakat untuk mendapatkan teknologi yang berbasis keilmuan yang dapat dimanfaatkan di program CSR untuk diimplimentasikan ke masyarakat. PT. ESI juga memiliki peneliti dan diharapkan diantara peneliti dengan BRIN dapat sharing pengetahuan”, pungkas Hakim.



Hakim mejelaskan bahwa, pihaknya mencari solusi end-to-end untuk manajemen CSR, dengan inovasi CSR kami membawa perusahaan untuk mendorong ekosistem bisnis berkelanjutan dan penghidupan masyarakat yang lebih baik, memberdayakan ekosistem riset masyarakat, menciptakan solusi hilirisasi resources industri untuk mampu menjadi katalis di level masyarakat, CSR di PT. ESI diubah melalui research inovasi penelitian dan analisis data.

“Riset dan analisis data merupakan penunjang perencanaan strategis dan praktik optimal dalam CSR dan Lingkungan” jelas Hakim.


Hakim katakan bahwa perancangan ekosistem di PT. ESI didasarkan pada penelitian dan analisis data melalui keterlibatan para ahli dari berbagai multidisiplin yang berkompeten untuk terlibat penuh dalam setiap proses. Cara terbaik menerapkan ekosistem adalah dengan fokus pada harapan clien/mitra dengan menghubungkannya kebasis ilmiah di PT. ESI, hal ini  untuk menjadikannya hal baru dan kenyataan yang layak.

“Saat ini masyarakat sudah banyak yang memperhatikan pentingnya brand peduli lingkungan (apakah sudah go green atau belum), dimana PT. ESI menerbitkan publikasi hasil researchnya untuk berkontribusi dalam pembaharuan bagi sektor industri”, kata Hakim.


Sebagai penutup Hakim sampaikan, bahwa program PT. ESI untuk menyelesaian masalah dimasyarakat dari sisi industri menjadi ramah lingkungan. Melalui pertemuan ini ia sampaikan harapannya, semoga kemitraan dengan BRIN dapat terwujud untuk kerjasama riset demi kepentingan pemberdayaan masyarakat dan pengelolaan lingkungan berkelanjutan.


Hadir dalam pertemuan ini: dua orang tim dari Direktorat Kemiteraan Riset dan Inovasi BRIN, Koordinator Layanan Umum BRIN KS. Subang, dan Sekretariat PRTTG. Sementara dari PT. ESI dihadiri enam orang.(sp.ecp.da/da).
Komentar
Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE. #JernihBerkomentar
  • BRIN Paparkan Potensi Kerja Sama Riset Teknologi Bidang Pemberdayaan Masyarakat dan Pengelolaan Lingkungan Berkelanjutan

Terkini

Iklan