Hal tersebut dikatakan Ridwan, sesaat setelah usai memberikan materi pada agenda Forum Warga Kampung Partisipatif pada Pemilihan Gubernur/Wakil Gubernur dan Bupati/Wakil Bupati Cianjur 2024 yang bertempat di RT.01, RW.16, Kelurahan Solokpandan, Kecamatan Cianjur yang digagas Bawaslu, melalui Panwaslu Kecamatan Cianjur kota.
"Saat ini masih dalam tahap Pencocokan dan Penelitian Data Pemilih atau Coklit untuk menentukan DPT Pilkada 2024 nanti," ujar Ridwan kepada netsembilan.com. Rabu (17/07/2024).
Ridwan menjelaskan, adanya perbedaan mencolok antara DPT Pemilu 2024 yang berjumlah 1.767.886 orang dan DP4 Pilkada yang lebih banyak dengan jumlah 1,8 juta calon pemilih. Hal ini dikarenakan adanya data pemilih ganda akibat dari perpindahan penduduk yang memiliki hak pilih dari suatu tempat dan masih terdaftar. Tapi disisi lain, ditempat tinggal baru, yang bersangkutan juga terdata juga.
"Nanti setelah Tanggal 24 Juli 2024 selesai tahapan Coklit maka angka DPT akan didapat dan sudah terselesaikan persoalan perbedaan angka DPT Pemilu dengan DP4 Pilkada 2024," jelasnya.
Ketua KPU Kabupaten Cianjur, tidak menampik sempat terjadi kekurangan atribut pada saat tahapan Coklit. Yaitu kurangnya stiker topi maupun rompi yang dipakai petugas Coklit. Menurutnya, hal tersebut sekarang sudah tertanggulangi dan sama sekali tidak berpengaruh pada selesainya proses tahapan.
"Sudah tidak jadi masalah lagi soal itu," katanya.
Sekarang, lanjut Ridwan, pihak KPU Kabupaten Cianjur akan selalu siap bekerjasama dengan pihak manapun untuk mendorong partisipasi masyarakat dalam ajang Pilkada 2024. Sosialisasi kepada masyarakat terus digencarkan baik melalui jejaring media sosial maupun tatap muka secara langsung. Termasuk dengan Bawaslu Kabupaten Cianjur yang mempunyai program Forum Warga Kampung Partisipatif pada Pilkada 2024 saat ini.
"Kita semua berikhtiar agar semua proses dan hasil dari Pilkada 2024, berkualitas," tutup Ridwan. (Ruslan Ependi)