Iklan

Iklan

Periset BRIN, Bekali Siswa Ilmu Pengetahuan Berekayasa dan Berteknologi Berbasis Riset Inovasi

klikindonesia
29 Agu 2024, 13:33 WIB Last Updated 2024-08-29T06:33:39Z


Subang, Humas BRIN. Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) menerima kunjungan siswa dan guru-guru dari SMAN 61 Jakarta, mereka hadir sebanyak 288 siswa dan 30 guru pendamping, BRIN Kawasan Sains Subang, Rabu (28/8). 

Kepala Pusat Riset Teknologi Tepat Guna (PRTTG)-BRIN yang diwakili oleh Sael Pane, hadir untuk memberikan sambutan, menyampaikan ungkapan rasa senangnya dan berterimakasih atas kedatangan tamu kunjungan dari SMAN 61 Jakarta. Pada kesempatan ini ia menghimbau kepada para siswa agar dapat menyimak layanan pemberian informasi tentang teknologi BRIN, konsultasi riset, dan simulasi/praktik penerapan riset teknologi yang dilakukan di PRTTG-BRIN. 

“Penerapan riset Teknologi Tepat Guna (TTG) menjadi bagian penting dalam mewujudkan program/kegiatan pembelajaran Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) di sekolah-sekolah, misal penerapan riset teknologi PRTTG-BRIN untuk peningkatan kualitas produk pangan dan lainnya. Kemudian ia sampaikan informasi, bahwa dalam rangka kegiatan pembelajaran P5 di sekolah dimana hampir 3 s.d 4 kali dalam setahun pihak sekolah mengajukan untuk melakukan kunjungan ke BRIN Subang. Periset BRIN siap berbagi dari hasil-hasil riset teknologi yang dilakukan di PRTTG-BRIN, khususnya berbagi kepada kalangan dunia pendidikan, hal tersebut sebagai bentuk kontribusi BRIN kepada masyarakat luas dalam rangka memajukan sumber daya NKRI”, sambut Sael.

Sael mengatakan, para siswa SMAN 61 Jakarta sudah tepat datang berkunjung ke BRIN, dimana BRIN adalah sentral teknologi di Indonesia saat ini yang terlembaga dalam naungan BRIN sebagai  wadah teknologi/tempat untuk menimba ilmu pengetahuan para siswa sekolah diberbagai bidang teknologi, kata Sael.

Sebagai penutup Sael menyampaikan materi tentang profil singkat BRIN mulai dari pemberian informasi pembentukan BRIN, visi dan misi, tugas dan fungsi BRIN (PerPres 78 tahun 2021), informasi struktur organisasi BRIN, dan  informasi profil singkat Organisasi Riset Pertanian dan Pangan (ORPP)-BRIN. Tujuan penyampaian materi tersebut agar para siswa SMAN 61 Jakarta secara umum dapat mengenal tentang BRIN, tutup Sael.

Sementara Ashri Indriati selaku periset PRTTG-BRIN menyampaikan, bahwa teknologi pangan mempunyai peran penting dalam menekan kehilangan bahan pangan, meningkatkan keanekaragaman pangan, meningkatkan keamanan pangan, dan meningkatkan nilai gizi pangan.

“Tema projek berekayasa dan berteknologi ini berfokus pada kegiatan mengembangkan produk berteknologi dengan tujuan memudahkan kegiatan sehari-hari serta menciptakan lingkungan yang lebih baik bagi masyarakat sekitarnya”, pungkas Ashrie.

Selanjutanya Ashrie menyampaikan dan menjelaskan materi tentang profil PRTTG-BRIN  mulai dari; sejarah, SDM, ruang lingkup program/kegiatan riset PRTTG, kegiatan riset tahun 2024, informasi hasil-hasil riset dan implementasinya, produk riset dan lainnya. Hal tersebut ia sampaikan agar para siswa dan guru-guru SMAN 61 Jakarta yang hadir dapat memiliki gambaran/pengetahuan riset teknologi yang dilakukan di PRTTG-BRIN, dari kegiatan ini Ashrie berharap agar anak didik sekolah SMAN 61 Jakarta dikemudian hari memiliki bekal pengetahuan dalam menerapkan teknologi mengembangkan produk pangan, jelas Ashrie.

Pada sesi kegiatan akhir pemberian materi riset TTG, Ashrie dan tim melakukan pembagian kelompok siswa untuk melakukan kegiatan konsultasi riset sesuai permintaan topik dari sekolah SMAN 61 jakarta, konsultasi dilakukan oleh para periset PRTTG-BRIN yang ahli di bidangnya yang meliputi : TTG pangan, TTG proses, TTG pengolahan, TTG Energi Alternatif, IoT dan TTG Alat.

selanjutnya para siswa melakukan tour ke laboratorium, workshop, dan melakukan simulasi/praktik pengoperasian kompor tungku ganda dan roaster kopi.

Sementara Rossiano Rizky, selaku Wakil Kepala Sekolah SMAN 61 Jakarta di Bidang Kesiswaan menyampaikan, kunjungan ini dilakukan dalam rangka kegiatan pembelajaran Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) Di SMAN 61 Jakarta tahun pelajaran 2024/2025, kelas XII sedang mengambil tema “Berekayasa & Berteknologi”, maka dengan ini melakukan kunjungan ke Pusat Riset Teknologi Tepat Guna (PRTTG)- BRIN KS Subang, sambut Rossiano.

“Berekayasa dan berteknologi untuk membangun NKRI sebagai bentuk upaya siswa dalam melakukan beberapa hal yaitu : (1)  Berkolaborasi dalam melatih daya pikir kritis, kereatif, inovatif, sekaligus kemampuan berempati untuk berekayasa membangun produk berteknologi yang memudahkan kegiatan dirinya dan juga sekitarnya. (2) Mengasah berbagai keterampilan berpikir dalam mewujudkan produk berteknologi. (3) Mempelajari dan memperaktikkan proses rekayasa secara sederhana, mulai dari menentukan spesipikasi sampai dengan uji coba, untuk membangun model atau protitipe produk bidang rekayasa. (4) Mengasah keterampilan coding untuk menciptakan karya digital, dan kreasi di bidang robotika’ terang Rossiano.

Selanjutnya Rossiano menyampaikan ucapan terimaksih kepada pihak BRIN atas penerimaan kunjungan yang dilakukan dengan sambutan yang sangat hangat. Ia merasa senang dapat berkunjung ke PRTTG-BRIN Subang dengan membawa siswa yang cukup banyak didampingi guru-guru. Adapun tujuan kunjungan adalah dalam rangka pemenuhan program/kegiatan P5 di sekolah SMAN 61 Jakarta. 

Diakhir penutup sambutannya Rossiano menyampaikan penilaian yang sangat baik atas layanan riset TTG BRIN, dimana pada saat pelaksanaan kunjungan ia melihat antusias dan keseriusan yang tinggi dari seluruh siswa dalam menyimak pemberian materi teknologi BRIN, kosultasi riset, dan melakukan simulasi/pratik TTG di PRTTG-BRIN.  

Selain itu para siswa dapat menyampaikan pertanyaan-pertanyaan dan melakukan diskusi secara interaktif konsultasi penerapan teknologi pengolahan pangan kepada para narasumber ahli. Karenanya, tak lupa ia sampaikan juga ucapan terimaksih kepada narasumber dan tim periset PRTTG-BRIN yang telah memberikan ilmu pengetahuan teknologi kepada para siswa SMAN 61 Jakarta. Ia berharap manfaat dari kegiatan kunjungan ini dapat diterapkan para siswa anak-anak didik kami disekolah sehingga generasi muda memiliki motivasi dan dapat berkontribusi dalam membangun keberlajutan NKRI di masa mendatang, tutup Rossiano.

Madina Altair Sekarafini mewakili siswa SMAN 61 Jakarta juga menyampaikan pendapat, bahwa kegiatan edukasi program  P5 “Berekayasa” yang dilakukan SMAN 61 Jakarta datang berkunjung ke PRTTG-BRIN? yaitu berkaitan dengan inovasi produk atau jasa yang mengikuti perkembangan IPTEK. Ia dan teman-temannya merasa mendapatkan pengetahuan baru, contoh kecilnya adalah bagaimana perbedaan dari segi komponen tepung dan gluten. Edukasi yang diberikan oleh para fasilitator saat sesi konsultasi kaitannya ialah pengetahuan yang sama sekali anak SMA seusianya belum menguasai sehingga dikenalkan oleh para fasilitator dari BRIN. Kami pun jadi mengetahui kekosongan pada produk yang akan kami buat setelah sesi konsultasi dengan para fasilitator, terang Madina.

Lebih lanjut Madina katakan, bahwa upaya layanan yang dilakukan pihak PRTTG-BRIN KS Subang terkait materi, konsultasi, praktik/simulasi sebagai kontribusi dalam memenuhi terwujudnya program/kegiatan P5 di SMAN 61 Jakarta?, dimana pada sesi konsultasi dijelaskan secara rinci mengenai pentingnya kebenaran informasi menurut ahlinya dan hal yang seharusnya dilakukan untuk praktek produk rekayasa itu sendiri. Kekurangan dalam produk kami pun diarahkan oleh para fasilitator dari BRIN. Mulai dari materi yang diberikan ialah dari hal yang bersifat fundamental mengenai BRIN dan apa saja yang terdapat dalam BRIN. Setelah itu, kami pun diberikan layanan konsultasi berdasarkan jenis rekayasanya. Dalam layanan konsultasi terdapat sesi tanya jawab setiap kelompok dan pemberian kritik/saran dari para fasilitator BRIN. Hasil akhir bentuk praktik ialah kami diberikan tour ke BRIN-PRTTG dan melihat langsung bagaimana bahan baku dan bahan setengah jadi tersebut diolah dengan fondasi inovasi serta riset terlebih dahulu. Dijelaskan juga mengenai proses pembuatan dan manfaat produk dalam praktik tersebut, kata Medina.

Sebagai penutup Medina sampaikan harapannya agar produk milik kami berhasil menjadi produk inovasi yang berfungsi untuk khalayak masyarakat. Semoga produk yang sudah kami bikin dapat berguna untuk Indonesia kelak di masa depan seiring berjalannya perkembangan IPTEK. Tak lupa dengan banyaknya ilmu yang didapatkan kelak kami dapat terapkan dalam kehidupan sehari-hari dan disalurkan menginspirasi masyarakat umum sebagai bentuk bersama-sama meraih cita-cita Indonesia Emas Tahun 2045, tutup Medina. (sp.ecp.da/da).
Komentar
Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE. #JernihBerkomentar
  • Periset BRIN, Bekali Siswa Ilmu Pengetahuan Berekayasa dan Berteknologi Berbasis Riset Inovasi

Terkini

Iklan