Iklan

Iklan

Periset BRIN, Selenggarakan Sharing Session Teknologi Tepat Guna Bidang Pertanian Presisi

klikindonesia
30 Agu 2024, 08:17 WIB Last Updated 2024-08-30T01:17:53Z

 

Subang, Humas BRIN. Pusat Riset Teknologi Tepat Guna (PRTTG)-Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) menyelenggarakan Webinar Sharing Session Teknologi Tepat Guna (TTG) dan Pertanian Presisi. Kegiatan ini dilakukan dalam rangka pelaksanaan Webinar Kelompok Riset Pengemasan, Penyimpanan, dan Distribusi Komoditas Pertanian dengan mengambil judul “Teknologi Dalam Pertanian Presisi”. Kegiatan webinar ini dilakukan melalui zoom meeting yang dihadiri sebanyak 188 peserta dan secara offline dihadiri sebanyak 8 peserta di ruang ATFI 1 BRIN Kawasan Sains Subang, Kamis (29/8). 

Kepala Pusat Riset Teknologi Tepat Guna (PRTTG)-BRIN (Achmat Sarifudin) hadir dan menyampaikan sambutannya, “TTG mempunyai peran penting yaitu bagaimana mengembangkan peralatan-peralatan teknologi dan proses yang dapat mendukung pertanian secara umum. Konteks tersebut tentu saja pada lahan pertanian di prapanen dan setelahnya pada pascapanen. Oleh karenanya, PRTTG harus melakukan pengelolaan/penelitian dari sektor hulu hingga hilir.

“Kelompok Riset TTG Pengemasan, Penyimpanan dan Distribusi Komoditas Pertanian melakukan sharing session yang disampaikan oleh Dr. Pradeka Brilyan mengenai teknologi dalam pertanian presisi, dalam konteks TTG mempunyai peran bagaimana mengembangkan teknologi untuk mendukung pertanian yang presisi dari berbagai macam sektor khususnya di bidang prapanen. Karenanya dalam kesempatan ini tim penyelenggara Webinar berupaya mengundang hadir kolega-kolega PRTTG yaitu dari Pusat Riset Tanaman Pangan dan Perkebunan dan Pusat Riset Holtikultura, dengan harapan untuk bisa berkolaborasi kedepan, bersinergi dari sisi peralatan dan budidaya, untuk dapat menerapkan inovasi-inovasi didalam pertanian presisi” sambut Achmat. 


Achmat menyampaikan harapannya, tentu saja diera ini sudah menghadapi berbagai macam kerusakan-kerusakan lingkungan yang diakibatkan oleh pertanian yang tidak memperhatikan lingkungan dan sebagainya, contoh apakah kita menggunakan pupuk kimia secara berlebihan yang justru dapat menyebabkan kontra produktif,  kita pengen menggenjot produktivitas tapi disisi lain lingkungan ekosistem yang seharusnya mendukung bidang pertanian perlahan-lahan akan rusak, karenanya kita harus kembali ke konsep yang kita terapkan yaitu mengembangkan teknologi-teknologi yang basisnya adalah teknologi hijau dan memperhatikan permasalahan ekosistem, harap Achmat.

Achmat menjelasakan, bahwa Organisasi Riset Pertanian dan Pangan (ORPP)-BRIN juga mengajak peran serta dari organisasi riset lainnya yang ada dilingkungan BRIN agar konsen terkait pada pertanian, hal ini karena akan dilaunchingnya Rumah Program pada ORPP dengan 3 Rumah Program yaitu: 
1. Rumah Program terkait dengan inovasi yang mendukung budi daya tanaman yang memiliki 3 jenis (tanaman pangan, perkebunan, dan holtikultura). Kemudian dari sisi peralatan juga dapat mendukung  pertanian yang presisi, memiliki dua sub program yaitu: 1. menghasilkan bibit unggul. 2. teknologi proses dan peralatan pertanian yang mendukung pertanian presisi. 
2. Rumah Program terkait dengan penyediaan bibit unggul ternak yaitu riset-riset yang mendukung inovasi pada sistem budi daya ternak, pakan, vaksin, dan obat hijauan, makan ternak dan teknologi lain khususnya di bidang mekanisasi atau peralatan yang mendukung kearah budidaya ternak. 
3. Rumah Program dengan judul purwarupa hasil riset dan inovasi hilirisai produk pertanian. Ada dua sub programnya, pertama riset teknologi dibidang proses dan peralatan untuk mendukung komoditas pangan. Program yang kedua fokus kepada komoditas-komoditas pertanian yang memproduksi tidak hanya komsumsi namun juga untuk memproduk bidang industri.
“Melalui sharing session ini diharapkan ada meeting point dari hasil penyampaian materi dan ada pembahasan lebih dalam untuk menyelesaikan permasalahan-permasalahan pertanian di Indonesia yaitu kaitannya pada tiga aspek diatas, jelas Achmat. 

Sebagai penutup ia ucapkan terimakasih kepada seluruh tim periset Kelris PPD atas terselenggaranya kegiatan sharing session ini dan atas peran serta kehadiran seluruh peserta Webinar hari ini, mudah-mudahan sharing session ini bermanfaat untuk kita semuanya dan menjadi motivasi dalam menyelesaikan permasalahan yang ada khususnya terkait pertanian presisi di Indonesia, tutup Achmat.

Sementara Pradeka Brilyan, periset PRTTG-BRIN hadir mewakili Kelompok Riset TTG Pengemasan, Penyimpanan dan Distribusi Komoditas Pertanian menyampaikan, “pertanian presisi kini menjadi salah satu pendekatan yang paling revolusioner dalam sektor ini. Pertanian presisi menggabungkan berbagai teknologi canggih seperti sensor, satelit, drone, dan analisis data untuk memantau dan mengelola setiap aspek produksi pertanian dengan akurasi tinggi. Implementasi teknologi ini memungkinkan para petani untuk mengoptimalkan penggunaan sumber daya seperti air, pupuk, dan pestisida, sehingga meningkatkan efisiensi produksi sambil mengurangi dampak lingkungan”, pungkas Pradeka.


Lebih lanjut Pradeka sampaikan, salah satu komponen kunci dari pertanian presisi adalah sistem berbasis teknologi, yang memungkinkan monitoring dan pengelolaan kualitas komoditas hasil pertanian secara real-time. Data yang diperoleh dari berbagai teknologi dapat dianalisis lebih lanjut menggunakan kecerdasan buatan, yang membantu para stakeholder dalam mengambil keputusan yang lebih tepat dan berbasis data. Dengan demikian, teknologi tidak hanya membantu dalam pengawasan sepanjang rantai pasok, tetapi juga dalam prediksi dan mitigasi risiko, yang pada akhirnya meningkatkan daya saing dan keberlanjutan sektor pertanian.

“Webinar ini bertujuan untuk memberikan kontribusi dalam pengembangan sektor pertanian dengan fokus pada inovasi teknologi dalam pertanian presisi dan teknologi tepat guna. Melalui sharing session ini, diharapkan tercipta komunikasi dan kolaborasi yang lebih kuat dalam mengembangkan teknologi yang mendukung pertanian presisi untuk kehidupan yang berkelanjutan, khususnya di negara berkembang”, tutur Pradeka.

Dalam kesempatan ini Pradeka menyampikan dan menjelaskan materi sesuai topik Webinar yaitu tentang; Definisi Pertanian Presisi, Teknologi Dalam Pertanian Presisi, AI dan ML Untuk Pertaian Presisi, dan Riset Pertanian Presisi. Hal ini ia sampaikan agar peserta Webinar dapat memahami pentingnya peran TTG dalam menyelesaikan permasalahan yang ada di Indonesia khususnya terkait pada bidang pertanian presisi, jelas Pradeka. (sp.ecp.da/da).
Komentar
Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE. #JernihBerkomentar
  • Periset BRIN, Selenggarakan Sharing Session Teknologi Tepat Guna Bidang Pertanian Presisi

Terkini

Iklan