NET9.com -//- SUBANG- Milangkala Desa atau hari ulang tahun Desa merupakan giat yang rutin dilakukan di Kabupaten Subang sebagai pengingat sudah berapa lama umur setiap Desa tersebut.
Seperti halnya yang dilakukan oleh Kepala Desa Kumpay Asepulloh yang tengah melaksanakan milangkala Desanya yang ke-203 pada malam puncak, dengan menampilkan seni budaya buhun pagelaran wayang golek yang digelar di halaman Kantor Desa Kumpay, Sabtu, 21 September 2024 sekitar pukul 20.00 WIB.
Atas arahan dan petunjuk Kapolres Subang, AKBP Ariek Indra Sentanu, S.H., S.I.K., M.H., melalui Kapolsek Jalancagak, Kompol H. Acep Hasbullah, S.H., M.H., giat milangkala Desa tersebut dihadiri oleh Bhabinkamtibmas Desa Kumpay Bripka Dudi Haryadi, bersama Babhinsa Desa Kumpay Serma Carna.
Giat milangkala tersebut diselenggarakan oleh Kepala Desa Kumpay Asepulloh, dan dihadiri oleh Ketua BPD Ds Kumpay Aris Kurniawan, Ketua LPM Ds. Kumpay Nurjaman.,S.Pdi., Ketua PHBI Ds. Kumpay Aceng Samad, TP PKK Ds. Kumpay Ibu Warnijah, kader Posyandu Ds Kumpay Ibu Euis,
Nu Ds Kumpay Ibu Euis, Ketua BKMM Ds Kumpay, Ketua karangtaruna Ds Kumpay Dede Zeni, Petugas PBB Maman Setia Permana, Ketua RT, RW. Kadus, beserta sejumlah Tokoh Agama, Tokoh Pemuda, dan Tokoh Masyarakat Desa Kumpay.
Adapun susunan acara dalam giat milangkala Desa tersebut diantaranya acara diawali dengan pembukaan dan dilanjutkan dengan sambutan yang disampaikan oleh kepala Desa kumpay Asepulloh.
Tak berselang lama langsung memasuki acara pokok yakni pagelaran wayang golek dengan Dalang Yogaswara Sunandar Sunarya giri harja 3 Bandung.
Usai pagelaran wayang golek acara masih dilanjutkan dengan giat ramah tamah sebagai ajang untuk mempererat tapi silaturahmi antara pengampu tiga pilar yakni Kepala Desa, Bhabinkamtibmas, dan Babinsa AD beserta para tokoh masyarakat, tokoh agama, dan tokoh adat di wilayah Desa tersebut.
SementaravPagelaran wayang golek ini merupakan acara puncak Milangkala Desa Kumpay, sebagai pelengkap upacara selamatan atau ruwatan hajat lembur yang merupakan peristiwa ritual kesuburan yang lahir dari kalangan rakyat sebagai hasil dari ritus pertanian.
