Subang - Humas BRIN. Salah satu permasalahan pengelolaan sampah adalah kurangnya kesadaran masyarakat untuk membuang sampah pada tempatnya dan kurangnya upaya pemerintah untuk menangani masalah sampah secara efektif, sambut Arie Sudaryanto periset BRIN hadir mewakili Kepala Pusat Riset Teknologi Tepat Guna (PRTTG) – Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) pada saat menerima kunjungan tamu dari tim/rombongan Pemkab Muara Enim, Sumatera Selatan dalam rangka “Studi Tiru Teknologi Mesin Termal Pemusnah Sampah Skala Desa”, BRIN Kawasan Sain Subang, Selasa (29/10).
Arie katakan bahwa ia hadir pada pertemuan ini untuk memberikan sambutan sekaligus untuk memberikan informasi tentang bagaimana penerapan riset Teknologi Tepat Guna (TTG) dibidang penanganan/ pengelolaan sampah, kemudian ia sampaikan rasa senang dan mengucapkan selamat datang Bapak dan Ibu semuanya yang sudah datang di PRTTG-BRIN KS Subang.
“Awal pertemuan ini adalah adanya komunikasi dengan Ibu Ester Claudya (Ka. Bidang Inovasi dan Teknologi, Balitbangda Kab. Muara Enim) pada bulan Agustus lalu dimana ada Inari Expo 2024 di Cibinong dan melihat dari Medsos Humas BRIN, yang pada waktu itu menampilkan alat pemusnah sampah dengan kompor sederhana yang berkembang hingga saat ini”, kata Arie.
Arie sampaikan harapannya “dari hasil pertemuan ini mendapatkan gambaran, bahwa kegiatan riset di PRTTG-BRIN cukup lengkap, TTGnya mulai dari perekayasa peralatan untuk mendukung pengolahan pangan, pengembangan energi, pengembangan otomasi dari 7 Kelompok Riset (Kelris) dengan kurang lebih 100 orang, diharapkan agar dapat menerima atau mendapatkan sesuatu yang membantu untuk memecahkan permasalahan yang ada dilingkungan Kab. Muara Enim, harap Arie.
Arie jelaskan, terkait dengan kegiatan studi tiru tentang penanganan sampah akan kami paparkan mulai dari latar belakang dan apa saja yang dicapai kemudian permasalah-permasalahan yang dihadapi khusunya didalam proses untuk implementasinya, dimana kendala juga cukup besar, nanti kita bisa sharing karena sampah dimana-mana ternyata sudah menjadi masalah nasional, bahkan dunia. Hal ini yang ditimbulkan dari limbah kemasan plastik yang semakin banyak digunakan oleh masyarakat, sementara regulasi pemerintah masih sangat kurang dalam pengaturan penggunaan kemasan jenis ini, jelas Arie.
Sebagai penutup Arie sampaikan materi presentasinya dengan judul “Science Features: Mesin Pemusnah Sampah” tentang; cara mengatasi sampah dengan baik dan benar, infomasi pengelolaan sampah di Kab. Subang, bio konversi sampah organik, mesin termal pemusnah sampah skala desa, simulasi penggunaan alat pemusnah sampah (MPS100), pemanfaatan sampah organik dengan teknik biokonversi untuk budidaya pakan maggot BSF, peran berbagai sektor dalam pengurangan sampah, dan permasalahan penerapan sampah TTG. Hal ini disampaikan agar seluruh peserta tim kunjungan dari Balitbangda Kab. Muara Enim memiliki gambaran untuk melakukan studi tiru TTG dibidang penanganan sampah, tutup Arie.
Sementara Ester Claudya selaku Kepala Bidang Inovasi dan Teknologi hadir pada kunjungan ini mewakili Kepala Balitbangda Kab. Muara Enim Sumatera Selatan menyampaikan “rasa senang dan berterimakasih atas sambutan yang hangat dari pihak BRIN, ia sampaikan maksud dan tujuan berkunjung ke PRTTG-BRIN Subang adalah untuk belajar (studi tiru) terkait dengan teknologi penanganan sampah dan mencari solusi permasalahan dalam penanganan sampah”.
Ester katakan bahwa, wilayah Kab. Muara Enim dengan luas 7483 kilo meter persegi, jumlah penduduk 645.000 jiwa yang tersebar di 22 Kecamatan, 245 Desa/Kelurahan, masing-masing memiliki kebijakan terkait pengelolaan sampah. Karenanya, pihaknya mencari informasi dengan melihat profil riset TTG pada website dan medsos BRIN, serta pada pameran Expo yang menampilkan MPS100. Hal tersebut sebagai upaya bagi Balitbangda Kab. Muara Enim, bagaimana caranya supaya bisa mengelola sampah dari tingkat desa dengan skala kecil yang ramah lingkungan.
“Sebagai informasi pada tahun 2024 ini, pemerintah Kab. Muara Enim sudah mendapatkan bantuan pemusnah sampah Mesin Pemusnah Sampa IPI AWS 50 dengan kapasitas 40 ton perhari dari PT. Bukit Asam, pengoperasiannya sudah dimulai. Namun demikian kami masih ingin mencari solusi yang lain yaitu bagaimana proses/teknik pengoperasian MPS100, tata kelola oleh siapa ? (oleh Desa/Kelurahan atau Bumdes) yang nantinya memungkinkan akan kami kunjungi, kata Ester.
Sebagai penutup Ester sampaikan harapannya, “dari diskusi dapat bermanfaat pada setiap OPD terkait bagaimana existing dari pengolahan sampah di Kab. Muara Enim, dan tindak lanjut adanya hubungan kerja sama antara Balitbangda Kab. Muara Enim dengan PRTTG BRIN dalam mengadopsi dan menerapkan teknologi MPS100, mendapatkan pembinaan dari periset BRIN serta mendapatkan fasililitasi dari Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait, selain itu akan bekerjasama dengan SMK, Perguruan Tinggi untuk membuat atau mengapdopsi MPS100.
H Alfarizal selaku Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kab. Muara Enim menyampaikan bahwa masalah persampahan di tahun 2030 akan ada yang namanya program “Zero Open Burning” dimana pemerintah melarang pembangunan Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) yaitu : penanganan sampah yang dilakukan secara terbuka. Dalam menyongsong program tersebut, pihak DLH Kab. Muara Enim berupaya mencari pola bagaimana bisa menangani sampah secara efektif, hal ini mengingat di Kab. Muara Enim belum ada MPS100 skala kecil, sehingga pihaknya berupaya untuk mendapatkan perangkatnya, pungkas Rizal.
Lebih lanjut Rizal tambahkan bahwa tujuan kunjungan ini bermanfaat dalam menyongsong Program Nasional tahun 2030 khususnya terkait persiapan dan penyusunan program dibidang penanganan sampah dimana di wilayah Kab. Muara Enim memiliki masalah produksi sampah hampir 70 ton perhari, sementara kemampuan dibuang hanya 75%, tambah Rizal.
Sebagai penutup Rizal sampaikan, Tim Balitbangda Kab. Muara Enim berupaya menghadirkan orang-orang hebat dari perwakilan setiap OPD untuk berkunjung ke PRTTG-BRIN. Ia berharap dari hasil pertemuan ini juga perserta memiliki gambaran strategi TTG dalam penanganan pengelolaan sampah, dan mengedukasi pemanfaatan MPS100 hingga aksinya bisa dilakukan di Kab. Muara Enim, tutup Rizal.
Kegiatan dilanjutkan dengan kunjungan ke Bengkel Kerja Mekanik Logam KS Muhammadi Siswosudarmo Subang untuk meninjau Instalasi MPS100 dengan Heat Exchanger, MPS Portable, Kompor Minyak dengan Injektor Uap Panas, Kompor Biomassa Si Badai dan Prototype Mesin lain yang bisa bermanfaat untuk UMKM diantaranya Drum Dryer pengering pasta, Roaster Kopi dan Steamer. Dari hasil kunjungan pihak Pemkab Muara Enim melalui Kadis LH dan Kadis PMD menyatakan minat untuk memanfaatkan teknologi Mesin Termal Pemusnah Sampah untuk bisa dibuat dan dimanfaatkan di seluruh desa di Muara Enim pada tahun anggaran berikut. Mekanisme pola pemanfaatannya akan dibahas lebih lanjut secara teknis.
Tim/ rombongan dari Pemkab Muara Enim dipimpin oleh KaDis Lingkungan Hidup dan KaDis PMD hadir pada pertemuan ini sebanyak 32 orang yang terdiri dari 9 OPD antara lain: Balitbangda, Dinas Lingkungan Hidup, Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa (PMD), Disnaker, Dinas KopUKM, DisPerindag ESDM, dan DisparEkraf, DinasTanHorti Nak, Dinas Penanaman Modal dan PTSP. Sementara dari PRTTG-BRIN Subang dihadiri para periset terkait dan tim humas. (sp.ecp.da/da).