NET9.COM -//- Penjabat (Pj) Bupati Subang Dr. Drs. Imran, M.Si.,MA.Cd bersama Ketua TP PKK Kabupaten Subang Rosnelly Imran, SKM., Menghadiri sekaligus Memberikan Sambutan pada acara Rapat Koordinasi Tim Percepatan Penurunan Stunting tingkat Desa/Kelurahan di Kabupaten Subang tahun 2024, bertempat di Aula Pemda Subang. Kamis, 3 Oktober 2024.
Ketua Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Kabupaten Subang yang juga sebagai Sekretaris Daerah Kabupaten Subang H. Asep Nuroni, S.Sos., M.Si dalam laporannya menyampaikan terkait capaian prevalensi Kabupaten Subang sejak tahun 2021 hingga 2023, berada di bawah angka prevalensi Stunting Provinsi. Menurutnya, capaian tersebut merupakan upaya yang dilalukan bersama oleh seluruh pihak.
"Ini berkat kerjasama kita semua, mudah-mudahan bisa kita terus turunkan kondisi ini."
Selanjutnya, Sekda Subang menyampaikan terkait beberapa Intervensi yang akan dilakukan oleh Pemerintah Daerah melalui dana desa yaitu dengan beberapa program, yakni :
1. Pemberian makanan tambahan untuk ibu hamil kekurangan energi kronis dan balita gizi kurang
2. Pangan olahan untuk keperluan medis khusus untuk balita stunting
3. Fasilitasi rujukan kasus stunting
4. Pemeriksaan kesehatan untuk calon pengantin
5. Pemberian tablet tambah darah untuk catin anemia
6. Peningkatan kapasitas kader terkait pantauan pertumbuhan dan perkembangan anak
7. Peningkatan diversifikasi atau penganekaragaman dan ketahanan pangan masyarakat.
Selanjutnya, Sekda menyampaikan bahwa terdapat tiga faktor determinan stunting di Kabupaten Subang, diantaranya :
1. Paparan asap rokok
2. Tidak memiliki JKN/BPKS
3. Riwayat ibu hamil KEK
Sekda juga menjelaskan bahwa Pemerintah Kabupaten Subang Akan melanjutkan salah satu inovasi program penurunan Stunting Kabupaten Subang yakni melalui program Bapak Asuh Anak Stunting (BAAS) 3.0.
Sementara itu, Pj. Bupati Subang dalam sambutannya menyampaikan bahwa stunting tidak akan terjadi apabila semua pihak mampu sadar bahwa pemberian gizi bagi Ibu hamil dan anak sangat diperlukan.
"Sebenarnya terkait dengan stunting ini penanganannya itu kalau kita aware dari awal akan mudah. Makanya ini digagas oleh Pak sekda Provinsi itu New Zero growth stunting, artinya kalau kita tangani dari awal itu tidak akan mungkin terjadi pada saat kelahiran bayi dan ini sangat mungkin untuk kita lakukan."
Selanjutnya, Pj. Bupati Subang juga menjelaskan bahwa Survey Status Gizi Indonesia (SSGI) akan segera diselenggarakan yakni pada bulan Oktober tahun 2024 dan akan dilaksanakan di beberapa lokasi sasaran yakni 77 Desa, 6 Kelurahan di 30 Kecamatan. Akan hal itu, dirinya berharap semua pihak mempersiapkan hal hal yang mampu mensupport kegiatan tersebut, dan harus saling membantu.
"Sebentar lagi tim dari SSGI itu akan turun akan survei ke lapangan. Saya berharap permasalahan-permasalahan yang ada di lapangan seperti paparan asap rokok, kemudian masalah BPJS, kemudian ibu hamil KEK mulai dari hari ini harus kita selesaikan. Terkait SSGI Saya berharap ini sama-sama bisa kita saling support."
Acara dilanjutkan dengan pemaparan materi dari Narasumber yang disampaikan oleh Technical Assistant TPPS Provinsi Jawa Barat Muhammad Haidir Ali, S.Pd
Hadir pada kegiatan tersebut Ketua DWP Kabupaten Subang, Asisten Daerah Bidang Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat, Kepala DP2KBP3A Subang, Para Camat, Para Ketua TP PKK Kecamatan serta para kepala Desa se-Kabupaten Subang.