Purwakarta -Net9.com . Menyikapi munculnya pemberitaan di media online "Nuansarealitanews.com", edisi tanggal 11 Januari 2025 dengan judul berita "Parah Memalukan ! Kementrian Agama Purwakarta Perbolehkan Pungutan Liar? Ditutupi Pula Oknum Ketua Organisasi PWRI Purwakarta?!" menuai protes keras dari seluruh jajaran PWRI, khususnya pengurus DPC PWRI (Persatuan Wartawan Republik Indonesia) Kabupaten Purwakarta.
Dalam pemberitaan di media tersebut ditulis bahwa Ketua DPC PWRI Purwakarta dikatakan sebagai becking oknum Ketua Organisasi PWRI (tercantum di paragraf 1). Hal inilah yang direspons keras oleh jajaran pengurus DPC PWRI Purwakarta.
Selain itu, ditulis juga bahwa di MIN 1 Purwakarta telah terjadi pungutan untuk membangun 2 ruang kelas, yang diresmikan oleh Kades Salem, pada hari Jum'at (10/01), namun hal ini sudah diklarifikasi dengan pemberitaan di media yang sama, edisi 13 Januari 2025.
Untuk itu seluruh jajaran pengurus PWRI khususnya jajaran pengurus DPC PWRI Purwakarta memberikan ultimatum kepada media Nuansarealitanews.com (Asep NR selalu Kabiro Purwakarta), seluruh jajaran pengurus PWRI memberikan ultimatum agar :
1. Membuat permohonan maaf dan membuat berita klarifikasi untuk mengembalikan nama baik Ketua DPC PWRI dan organisasi DPC PWRI Purwakarta;, secara lisan, tulisan dan video;
2. Diberikan waktu 1 x 24 jam;
3. Bila hal tersebut tidak dilakukan maka kami akan melakukan langkah yang sesuai mekanisme aturan yang berlaku;
Reaksi keras jajaran pengurus DPC PWRI Purwakarta melalui Ketua Bidang Organisasi, Keanggotaan dan Kaderisasi (OKK) DPC PWRI Purwakarta, Randy Agustina, mengatakan kita serius mengawal ini.
"Lucu saja, berita klarifikasi sudah dibuat (edisi 13 Januari 2025), sementara nama ketua kami yang dicatut dan dinyatakan sebagai oknum tidak dicantumkan dalam berita tersebut," ujar Randy.
Ditambahkan Randy, "Kami memberikan waktu 1 x 24 jam yang bersangkutan membuat berita dengan 3 point diatas. Dan kami sangat serius menyikapi hal ini," tambah Randy.
Sementara itu, Sekretaris DPC PWRI Purwakarta, Apit Suryana menegaskan bahwa berita klarifikasi sudah dibuat oleh wartawan dan media yang sama, sementara nama baik Ketua dan organisasi kami tidak dibersihkan.
"Kami serius dengan masalah ini dan semoga hal ini juga dapat menjadi pelajaran bagi kita semua," tegas Apit. (PN tim )
