 |
| Ketua DPC PKB Kabupaten Cianjur, Lepi Ali Firmansyah (putih), perwakilan PCNU Cianjur KH. Ayi Mamduh tengah dan Wakil Ketua Dewan Syuro DPC PKB Kabupaten Cianjur, KH. Dadang Farid saat mengisi acara Harlah NU ke 102 di Kantor DPC PKB Kabupaten Cianjur. |
NETSEMBILAN.COM | CIANJUR - Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Kabupaten Cianjur rayakan Hari Lahir (Harlah) Nahdlatul Ulama (NU) ke 102 Tahun. Sekaligus laksanakan haul pendiri NU Cianjur bertempat di Kantor DPC PKB Kabupaten Cianjur di Jalan Prof. Moch. Yamin Kelurahan Sayang, Kecamatan Cianjur.
Acara yang di moderatori oleh Sekretaris DPC PKB yang Kabupaten Cianjur, Azis Muslim, di hadiri oleh KH. Ayi Mamduh sebagai perwakilan dari PCNU Kabupaten Cianjur, Wakil Ketua Dewan Syuro PKB Cianjur KH. Dadang Farid, Aktivis PMII, Fatayat NU, Pergunu, LTNU, para Anggota DPRD Kabupaten Cianjur serta para aktivis PKB lainnya. Minggu (02/02/2025).
Acara Harlah tersebut diawali dengan doa tawasul kepada para Waliyullah, sebagaimana kebiasaan faham Islam Ala Ahlussunah Wal Jama'ah. Hal tersebut bisa difahami karena PKB sendiri lahir sebagai wadah aspirasi warga NU dalam hal politik praktis.
Ketua DPC PKB Kabupaten Cianjur, Lepi Ali Firmansyah mengatakan, Harlah NU ke 102 ini menjadi istimewa karena NU mampu menjadi aktor utama proses kemajuan peradaban dalam bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
"Jadi sebagai kader PKB kita wajib merasa bangsa terhadap NU," ujar Lepi Ali Firmansyah.
Sedangkan KH. Ayi Mamduh memaparkan, sejarah para aktivis NU di Tahun 1999, saat dirinya memimpin PC GP Ansor, sangatlah sedikit sekali. Banyak sekali kaum muda saat itu tidak tertarik berkhidmat di NU akibat dari perlakuan penguasa Ode Baru.
"Saya saat itu baru lulus dari IAIN Ciputat dan langsung aktif di PC GP Ansor Cianjur," papar dia.
Beruntungnya, lanjut Ayi, waktu itu mentor politik dan pergerakan di Kabupaten Cianjur, Almarhum H. Zaenal Asy'ari yang juga masih menjadi Ketua PC GP Ansor Cianjur, mau mendidik saya. Figur ini juga lah yang menjadi ujung tombak dari pembentukan PKB di Kabupaten Cianjur.
"Jadi kalau menurut sejarahnya, antara aktivis NU sangat erat dengan keberadaan PKB di Kabupaten Cianjur ini," ucap Ayi.
Ayi juga ikut merasa bersyukur saat ini PKB sudah tumbuh menjadi partai besar hingga mampu menempatkan kadetnya sebagai Wakil Ketua DPRD Kabupaten Cianjur.
"Semoga saja perjuangan PKB tetap Istikomah untuk menyalurkan aspirasi warga NU, demi kemaslahatan bangsa, negara dan agama," tutupnya. (Ruslan Ependi)
