NETSEMBILAN.COM | CIANJUR - Jalan penghubung Kecamatan Leles dan Cijati di Desa sirnasari rusak parah dan hampir tidak bisa dilewati. Terutama di musim penghujan, otomatis jalan utama tersebut hanya bisa dipakai untuk jalan kaki.
"Panjang jalan ini kira-kira enam kilometer," ujar Indra salah seorang tokoh masyarakat Kecamatan Leles.
Dikatakannya, jalan itu urat nadi perekonomian masyarakat. Dengan kondisi seperti kubangan air disertai bekas longsoran di sisi kanannya, masyarakat yang hendak melakukan transaksi ekonomi jadi terhambat.
"Apalagi tiba musim panen hasil bumi. Masyarakat terkadang tidak bisa menjualnya," kata Indra.
Kondisi seperti ini, lanjut dia, sudah berlangsung sejak puluhan tahun. Sudah beberapa kali mengajukan permohonan perbaikan, namun sampai saat ini belum ada tanggapan, apalagi realisasi pembangunan dari pemerintah.
"Bukan saja merasa di anaktirikan dalam hal oembangunan. Tapi kami merasa negara tidak hadir disini," sambung Indra bernada kesal.
Indra menegaskan, warga masyarakat Kecamatan Leles adalah pembayar pajak yang baik. Maka dari itu, ada hak merasakan pemerataan dalam bidang pembangunan infrastruktur.
"Bagaimana omset pajak mau naik bila hasil bumi masyarakat tidak bisa di jual," tandasnya. (Ruslan Ependi)